Masalah ini diangkat dialog pemuda dalam kegiatan menyambut hari Sumpah Pemuda di gedung SKB Baturaja Senin (26/10). Kegiatan dilaksanakan Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata OKU dihadiri organisasi pemuda seperti KNPI, BKPRMI, HPPI OKU dan sebagian didominasi pelajar SMA/SMK.
"Pendanaan untuk kegiatan kepemudaan dari dinas terkait masih minim. Mohon ke depan masalah alokasi dana ini perlu ditingkatkan lagi,” kata Ketua Karang Taruna Kabupaten OKU Yunizir Djakfar SSos.
Dikatakan Yunizir, selain alokasi dana kecil tak jarang usulan banyak dicoret. Meski dana terbatas, menurut Yunizir, Karang Taruna tetap eksis terbukti sudah terbentuk kepengurusan karang taruna di 130 desa.
Menanggapi pertanyaan masih minimnya alokasi dana untuk organisasi kepemudaan juga diakui Bupati OKU Drs Yulius Nawawi.
Menurut Yulius, bantuan yang diberikan saat ini memang masih minim karena terbatasnya anggaran. Bupati berjanji ke depan ini akan diupayakan dapat ditingkatkan. Dikatakan Yulius, anggaran untuk organisasi kepemudaan tidak bisa dipisahkan satu dengan lain seperti dianggarkan khusus untuk KNPI, OKP atau BKPRMI dan lainnya. Tetapi anggaran sudah tergabung secara menyeluruh dalam pos anggaran yang namanya bersumber dari pos bantuan Bupati.
Dalam kesempatan itu, Yulius terlihat sedikit kecewa dengan jumlah peserta yang hadir. Menurut Yulius, peserta yang hadir tidak memberikan representatif dari organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten OKU. Jumlah OKP mencapai 38 organisasi, tapi yang hadir lebih dominan banyak pelajar sekolah.
Alokasi Dana Kepemudaan Masih Minim
BATURAJA - Alokasi dana dari Pemerintah Kabupaten OKU untuk kepentingan organisasi kepemudaan dinilai masih minim bahkan besaran dana yang diusulkan dianggarkan juga sering dicoret sebelum disahkan.
19.02
Sebulan Rehab, Jembatan Ambruk
Sebulan Rehab, Jembatan Ambruk
Wednesday, 21 October 2009 | |
![]() MUARA ENIM - Jembatan gantung sepanjang 180 meter, membentang di atas Sungai Lematang, Desa Penanggiran, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim ambruk. Sebanyak 30 warga yang berada di atas jembatan tersebut langsung terjatuh dan tercebur ke dasar sungai dengan kedalaman 10 meter itu.Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya, ambruknya jembatan sekitar pukul 09.00 WIB Selasa (20/10) mengakibatkan sejumlah korban mengalami luka ringan. Para korban umumnya terluka lantaran tertimpa papan kayu lantai jembatan. Juga terkait seling dan besi jembatan yang putus. “Saat kejadian, 30 warga yang berada di atas jembatan sedang bergotong royong. Mereka membawa papan kayu untuk lantai jembatan,” jelas Fredi Barus (39), seorang warga desa yang juga menjadi korban.Saat di tengah jembatan, menurut Fredi, tiba-tiba seling jembatan putus. Beruntung, warga yang tercebur bisa berenang dan berhasil menyelamatkan diri dari derasnya arus air Sungai Lematang. |
20.35
Langganan:
Postingan (Atom)