Sriwijaya FC Cetak Rekor

Share it Please
Sriwijaya FC Palembang menumbangkan Arema Indonesia 2-1 pada laga final Piala Indonesia 2010 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, tadi malam. Kemenangan ini membuat Sriwijaya mencetak rekor sebagai tim pertama yang mampu menjuarai Piala Indonesia tiga kali berturut-turut.

Striker Keith Kayamba Gumbs mencetak gol perdana bagi Sriwijaya melalui sundulan, memanfaatkan umpan sepak pojok pada menit ke-48. Penyerang Arema asal Singapura, M. Ridhuan, mampu menyamakan kedudukan dengan mencetak gol pada menit-71.

Tapi delapan menit kemudian, gelandang Sriwijaya, Pavel Solomin, berhasil membawa timnya unggul setelah mencetak gol melalui tembakan keras di dalam kotak penalti.

Pertandingan antara dua tim yang sama-sama pernah dua kali juara di perhelatan ini berlangsung ketat, bahkan cenderung kasar. Beberapa pelanggaran terjadi ketika para pemain tengah berebut bola.

Kiper Sriwijaya, Feri Rotinsulu, menjadi korban terjangan striker Arema, Noh Alam Shah, saat hendak membuang bola. Feri pun akhirnya tak mampu meneruskan pertandingan karena cedera dan digantikan Hendro Kartiko.

Alam Shah, yang pada pertandingan itu menjadi kapten menggantikan Pierre Njangka, kembali menunjukkan aksi tak terpuji saat berebut bola dengan bek Sriwijaya, Precious Emuejeraye, pada menit ke-20.

Saat itu Alam Shah mengangkat kaki terlalu tinggi dan nyaris menghantam wajah Precious. Wasit Jimmy Naipitupulu tanpa ampun langsung mengganjar pemain asal Singapura itu dengan kartu merah, karena aksinya membahayakan lawan.

Tampil dengan 10 pemain setelah Alam Shah diusir wasit membuat Arema harus bekerja keras menahan gempuran Sriwijaya. Namun tim berjulukan Laskar Wong Kito gagal memanfaatkan keuntungan jumlah pemain untuk mencetak gol. Hingga babak pertama usai, kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Menjelang babak kedua dimulai, pertandingan sempat tertunda sekitar satu jam setelah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Alex Bambang Riatmodjo meminta agar wasit pertandingan diganti untuk mencegah terjadinya keributan di dalam stadion akibat suasana pertandingan sempat memanas.

Namun pertandingan tetap berjalan dan Jimmy meneruskan tugasnya hingga pertandingan usai.