RD Drill Finishing Touch

Share it Please

PALEMBANG —Musim Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 Sriwijaya FC seperti mengalami fase sulit. Zah Rahan dan kawan-kawan sepertinya sangat sulit meraih kemenangan. Penyebabnya Laskar Wong Kito kesulitan mencetak gol dalam setiap pertandingan. Padahal, peluang banyak mereka ciptakan.

Untuk mengatasi problema ini, menjelang putaran kedua, pelatih Rahmad “RD” Darmawan mendatang seorang striker yang mampu memberikan warna di lini depan dan melakukan drill finishing touch.

Kita selalu sulit menyelesaikan sejumlah peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. Makanya menjadi tugas saya untuk membenahi lini depan,” ujar RD usai latihan, Selasa (2/2).
Persoalan sulit mencetak gol ibarat kutukan yang menimpa Kayamba cs. Selama melakoni 17

pertandingan di ajang Liga Super, satu pertandingan di Piala Community Shield dan satu pertandingan di playoff Liga Champion Asia (LCA), SFC selalu kesulitan. Persoalannya terletak pada finishing touch (penyelesaian akhir).

Jika melihat 19 pertandingan dilakoni, Obiora cs sangat jago membuat peluang-peluang cantik yang dengan mudah dikonversi menjadi gol. Namun faktanya, anak asuh RD selalu kesulitan menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan.

Hal ini dapat dilihat statistik peluang yang diciptakan SFC dalam setiap pertandingan. Dari 17 kompetisi putaran pertama ISL, para punggawa SFC mampu menciptakan 3-4 peluang cantik per pertandingan. Sehingga total ada 65 peluang yang mampu dikreasi. Namun faktanya Rahmat Rivai

cs hanya mampu menyelesaikan peluang itu dengan mencetak 22 gol. Artinya dalam setiap pertandingan Kayamba hanya mampu menyelesaikan 33,8 persen persen saja dari semua peluang yang ada. Parahnya, lini belakang SFC kebobolan 25 gol. Ini pertanda pertahanan SFC keropos.

Maka dalam latihan perdananya jelang putaran II Liga Super Indonesia, di Stadion Gelora Jakabaring, kemarin, Cekmad langsung konsentrasi penyelesaian akhir. “Kita menciptakan banyak peluang saat menghadapi playoff lawan Singapore Armed Forces (SAF) FC. Kondisi ini selalu menjadi pembicaraan pemain dan buat saya tentunya lebih intens melakukan drill dalam penyelesaian akhir,” tegas RD.

Usai melakukan pemanasan, seperti biasanya RD memberi games. Ball position, one two play, kombinasi passing, dan penyelesaian akhir menjadi menu utamanya. Khusus untuk penyelesaian akhir inilah yang menjadi perhatian RD.

Menurut mantan pelatih Persipura ini, semua pemain dalam kondisi baik, mereka dalam keadaan bugar. Sehingga untuk memulai kompetisi ISL ini, ia optimis mampu memperbaiki kemampuan tim ini.

Laga SFC di putaran kedua cukup berat lantaran melawat ke kandang Persebaya. “Namun kita diuntungkan lantaran suporternnya dilarang masuk stadion,” ujar RD.