Cape Town - Kehadiran Prancis di Piala Dunia diselimuti oleh banyak keraguan. Untuk itu laga perdana Les Blues di Grup kontra Uruguay bisa jadi pembuktian apakah mereka pantas berada di sana.Ukuran keraguan itu jelas pada performa tak meyakinkan Prancis di kualifikasi yang hanya finis di urutan kedua di bawah Serbia. Di babak playoff pun Prancis harus lolos dari hadangan Republik Irlandia lewat gol kontroversial William Gallas.
Kritikan lantas berdatangan ke arah pelatihnya Raymond Domenech yang dianggap biang keladinya. Dan pria bergelar sarjana astrologi itu meneruskan laku kontroversialnya itu saat memilih skuad untuk Piala Dunia.
Belum berhenti sampai di situ saja Domenech beserta Prancis kembali menunjukkan penampilan tak meyakinkan di laga ujicoba baru-baru ini. Sempat menang 2-1 atas Kosta Rika kemudian diimbangi Tunisia 1-1 dan kalah 0-1 dari China.
Rentetan fakta tersebut membuat Prancis diprediksi banyak kalangan termasuk fansnya tak bisa berbicara banyak di Afrika Selatan ini. Namun Domenech menyangkal semua anggapan buruk itu dan menilai 'Ayam Jantan' pantas disetarakan dengan 31 tim lainnya.
"Kami finis kedua di grup dan memenangi playoff seperti Uruguay," terang Domenech dalam jumpa pers jelang laga melawan tim asal Amerika Latin itu.
"Ada 32 tim yang lolos dan semuanya pantas berada di sini," tegasnya seperti dilansir Reuters.
Jika tak ingin terus diragukan maka ada baiknya Prancis segera berbenah diri karena kurang dari 24 jam mereka akan punya laga penting kontra Uruguay. Kemenangan jelas jadi awal yang baik untuk mengurai aura negatif dalam tubuh juara dunia 1998 itu. Kedua tim pernah bertemu di fase grup delapan tahun lalu dan berakhir 0-0.
"Aku merasakan determinasi dalam diri mereka, walaupun sedikit agresif dan sangat tidak sabar," tukas Domenech.
"Kami merasakan kami punya sesuatu yang harus diperjuangkan di sini. Kami percaya diri, percaya pada diri kami dan ingin melalui semua ini," timpal kapten tim Patrice Evra.
