Diego Forlan pantas mendapat penghargaan sebagai Man of the Match di laga Uruguay kontra tuan rumah Afrika Selatan. Dua gol Forlan berhasil membuat Las Charruas berhasil menaklukkan Afsel 3-0. Pemilik nama lengkap Diego Martín Forlán Corazo ini memang punya warisan bakat sepak bola dari leluhurnya. Striker kelahiran Montevideo, 19 Mei 1979 ini merupakan putra dari legenda Uruguay Pablo Forlan Lamarque.Tak hanya itu, sang kakek Juan Carlos Corazo juga tercatat sebagai pebola kondang saat membela klub Argentina Independiente. Darah leluhur itulah yang kini membawa Forlan menjadi seorang striker yang menakutkan lawan.
Jam terbang Forlan juga tak perlu dipertanyakan lagi. Striker 31 tahun ini telah membela beberapa klub kondang Eropa. Mengawali karirnya di Penarol, bakat Forlan berhasil dicium Independiente.
Dan sejak 1998 hingga 2002, Forlan telah masuk dalam skuat inti klub raksasa Liga Argentina itu. 37 gol dalam 80 laga bersama Independiente membuat Manchester United akhirnya memboyongnya.
Sayang karirnya di Premier League tak terlalu menggembirakan. MU akhirnya melepas Forlan ke Villarreal pada 2004. Dan pesona Forlan kembali muncul di La Liga. Bersama Kapal Selam Kuning, Forlan berhasil mengoleksi 54 gol dari 106 laga.
Pada 2007, Atletico Madrid memboyong Forlan dari Villarreal. Kini Forlan tercatat telah mengoleksi 66 gol dari 102 laga Atletico di La Liga.
Ketajaman Forlan juga dibuktikan dengan penghargaan El Pichichi dan Sepatu Emas Eropa, masing-masing dua kali. Forlan menjadi top skorer La Liga dan Eropa bersama Villarreal (2005) dan Atletico (2009).
Kini ketajaman Forlan juga ditunjukkan di Benua Afrika bersama timnas Uruguay. Ia menjadi tumpuan pelatih Oscar Tabarez di barisan depan Uruguay. Dua gol Forlan ke gawang Afsel memudahkan langkah Uruguay menuju babak 16 besar Piala Dunia 2010.
Tambahan dua gol ini juga melengkapi koleksi total 66 gol Forlan di 102 laganya bersama timnas Uruguay.
