
Hadiah penalti diberikan wasit karena menilai Precious melanggar Andik pada perebutan bola atas di samping tiang gawang di menit 85. Keputusan ini disoal Ponaryo Cs karena pada kontak dua pemain itu tidak ada pelanggaran. Juan Marcello mengeksekusi bola dengan tenang. Skor 1-0, Persebaya kian meningkatkan serangan.
Publik Surabaya yang sebelumnya marah dan membakar bangku stadion setelah tim gagal mencetak gol segera bergembira dan mengharapkan gol kedua. Namun harapan itu tak terwujud. Kayamba bahkan nyaris menyamakan skor kalau saja dia sedikit lebih tenang menyelesaikan umpan Zah Rahan. Di akhir babak kedua itu, banyak Bonek yang sudah pulang duluan karena kecewa.
Persebaya gagal mencetak gol pada babak pertama leg kedua perempatfinal Piala Indonesia itu. Kiper Ferry tampil gemilang mengamankan gawang dari serbuan Bajul Ijo. Pemain pengganti Andik patut jadi bintang meski tidak bisa membawa lolos timnya ke semifinal.
Dengan demikian Sriwijaya FC menjaga peluang menjuarai Piala Indonesia tiga kali berturut-turut dan di semifinal akan bersua Persipura yang menyingkirkan Pelita Jaya (7-1). Laga ini dijamin seru karena ulangan final Piala Indonesia tahun lalu yang dimenangi SFC. Persipura waktu itu WO saat tertinggal 1-0 di Jakabaring
Pelatih SFC, Rahmad Darmawan mengubah formasi tim lebih bertahan dibanding saat leg pertama di Stadion Gelora Sriwjaya Jakabaring Palembang. RD tampaknya ingin mengamankan skor 2-0.
Skema permainan SFC menggunakan tiga bek sejajar, Charis Yulianto, Precious, Bobby Satria. Lima gelandang ditumpuk di tengah yakni M Nasuha, Ponaryo, Isnan Ali, Toni Sucipto, dan Zah Rahan. Sementara di depan ada Kayamba dan Pavel Solomin. Di bawah mistar gawang Ferry Rotinsulu.
Formasi 3-5-2 SFC mengandalkan serangan balik cepat dapat berubah jadi skema bertahan 5-3-2 dengan Isnan Ali dan Nasuha turun membantu pertahanan. Di awal laga, skema ini cukup meredam kecepatan gelandang serang Persebaya Jhon Takpor dan striker Andi Oddang. Sejumlah peluang tercipta, tapi belum bisa menjebol gawang Ferry.
Persebaya pakai skema klasik 4-4-2 mengandalkan serangan dari sayap dan tusukan langsung dari tengah. Selain spirit juang Arek Surabaya untuk lolos ke semifinal, pemain SFC juga berada di bawah tekanan suporter yang mengenakan seragam hijau.
Sepuluh menit pertama Persebaya menekan pertahanan SFC. Sejumlah peluang tercipta, tapi belum menghasilkan gol. Striker Andi Oddang didukung Takpor belum mampu merusak barisan pertahanan SFC yang dikomandoi Charis Yulianto.
Andi Oddang beberapa kali mencoba shooting dari luar kotak, tapi tak merepotkan Ferry. Justru pergerakan Pavel Solomin membuat publik Surabaya menahan napas. Menit 17, Pavel dapat umpan Kayamba di kotak penalti tapi belum bisa menyelesaikannya dengan sempurna.
Kayamba dijatuhkan Uchia dekat kotak penalti, tapi wasit tak menganggap pelanggaaran. Sampai menit 20, gantian Sriwijaya FC yang menekan Persebaya. Sayang sepakan keras Nasuha menit 25 masih melenceng tipis di samping tiang gawang Syafrudin.
Usaha kedua Nasuha menit 38 lebih baik lagi karena bola sepakannya dari sayap kiri membentur mistar gawang. Nasuha menyepak bola lambung setelah melihat posisi kiper lawan agak naik. Kedua tim meningkatkan pola permainan setelah menit 30 dan secara bergantian menciptakan peluang. Menit 31, Uchida dikartu kuning karena melanggar Pavel.
Menit 40 Ponaryo membuang peluang emas SFC karena bola sepakannya dari luar kotak terlalu lemah. Sementara Persebaya coba mengembangkan permainan lewat Cirelli, Pato, Takpor, dan Oddang. Pergerakan Anang Makruf di sayap kanan juga mulai membahayakan.
Ferry bermain baik menggagalkan sejumlah peluang. Eksekusi Pato ke sudut kanan gawang bisa dijangkau Ferry dengan gaya khas, terbang menepis bola pada menit 43. Hukuman itu diberikan setekah Precious melanggar Takpor yang menyongsong umpan Anang Makruf. Babak pertama berakhir, skor 0-0.
Persebaya langsung mengambil inisiatif menekan di awal babak kedua laga perempatfinal Piala Indonesia lawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora 10 November Surabaya. Menit 51, Takpor melepas sepakan keras dari luar, tapi bola tipis di atas mistar.
Empat menit kemudian Ferry nyaris blunder bergerak ke luar kotak tapi tidak segera halau bola, untung bola rebound bisa diamankan Nasuha. Sebelummnya, tangkapan Ferry mengantisipasi sepak pojok Takpor sempat lepas.
Menit 57 Andik masuk ganti Oddang. Pelatih Keeltjes hendak memaksimalkan kecepatan pemainnya untuk membongkar pertahanan SFC. Strategi ini cukup jitu, baru tiga menit merumput, pergerakan Andik mengancam, tapi umpan silang depan gawang tidak bisa dimanfaatkan Pato.
Gagal mencetak gol sampai menit 66 dan pertahanan riskan dijebol, RD bernisiatif mengganti Pavel dengan Obiora dan Isnan Ali diganti Slamet Riyadi pada menit 67. Skor imbang 0-0 menguntungkan SFC yang pada leg pertama di Jakabaring unggul 2-0.
Perubahan pemain itu tak membuat SFC segera keluar dari tekanan. Pergerakan Andik betul-betul membuat cemas RD yang memutuskan mengganti Nasuha dengan Ambrizal. SFC membuat benteng kokoh dengan memainkan sekaligus Charis, Precious, Bobby, dan Ambrizal.
Perang strategi diakhiri Keeltjes dengan menarik keluar sayap kiri Mat Halil dan memasukkan bek sayap Supriyono serta Korinus. Di bangku penonton, Bonek membuat rusuh dengan membakar bangku stadion. Persebaya lalu dapat hadiah penalti, dan dieksekusi Juan Marcello dengan tenang. Gol skor 1-0, tapi agregat akhir 2-1 untuk kemenangan SFC.