
Pelatih Rahmad Darmawan mengatakan, dengan didirikannya Akademi Sepakbola Sriwijaya FC (AS-SFC), merupakan awal yang baik bentuk dari keseriusan pengurus untuk membina dan membangun sepakbola Sumsel. 470 siswa sudah cukup bagi SFC untuk mendapatkan pemain-pemain berbakat di masa mendatang. Hanya saja RD berharap akan ada kompetisi reguler untuk mereka. Sebab 470 siswa tersebut tidak hanya digembleng dengan latihan semata, tetapi harus ada kompetisi rutin sebagai wadah bagi mereka.
"Perlu keseriusan semua pihak dalam membangun sepakbola. Intinya adalah terletak kepada kompetisi reguler. Anak-anak itu memerlukan kompetisi secara terus-menerus sebagai wadah bagi mereka untuk menyalurkan kemampuan," jelas RD, Minggu (11/7).
Menurut RD, setidaknya kompetisi reguler ini memerlukan keseriusan semua pihak, tidak hanya SFC yang sudah memulai melakukan kompetisi reguler, tetapi juga Pengprov PSSI, KONI Sumsel, lembaga atau instansi pemerintah ataupun swasta.
"Sejauh ini Pemeritah, Pengprov PSSI dan terutama SFC sudah memulai, tentunya kompetisi rutin untuk kelompok umur mulai U-12-U-15 perlu dilakukan secara rutin," jelas RD.
"Perlu keseriusan semua pihak dalam membangun sepakbola. Intinya adalah terletak kepada kompetisi reguler. Anak-anak itu memerlukan kompetisi secara terus-menerus sebagai wadah bagi mereka untuk menyalurkan kemampuan," jelas RD, Minggu (11/7).
Menurut RD, setidaknya kompetisi reguler ini memerlukan keseriusan semua pihak, tidak hanya SFC yang sudah memulai melakukan kompetisi reguler, tetapi juga Pengprov PSSI, KONI Sumsel, lembaga atau instansi pemerintah ataupun swasta.
"Sejauh ini Pemeritah, Pengprov PSSI dan terutama SFC sudah memulai, tentunya kompetisi rutin untuk kelompok umur mulai U-12-U-15 perlu dilakukan secara rutin," jelas RD.