Kampanyekan Dukung SFC di Stadion

Share it Please
Diskusi Save Our Sriwijaya FC yang di gelar di hotel Swarna Dwipa (27/1) kemarin, menghasilkan pemikiran tentang peningkatan dukungan kepada Sriwijaya FC.

Yakni, kesepakatan untuk mengkampayekan dukungan dan meramaikan stadion di setiap laga Sriwijaya FC. "Diskusi ini kedepan harus bisa di realisasikan. Semua komponen di Sriwijaya FC harus bisa mengkampanyekan untuk meramaikan serta bisa menguningkan stadion di setiap laga," kata manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, kemarin (27/1) di sela diskusi.

Diskusi ini juga menghasilkan kesepakan untuk meningkatkan militansi kepada suporter Sriwijaya terhadap Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Militansi ini juga untuk meningkatkan dukungan suporter terhadap Sriwijaya baik menang atau kalah.

"Saat ini kami belum melihat suporter militan. Suporter belum bisa menerima Sriwijaya bagaimanapun keadaanya. Mereka hanya mendukung Sriwijaya saat bermain menang. Tapi, bila kalah, mereka surut untuk mendukung," timpal pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan.

Kegiatan ini juga di lakukan dialog antara peserta dan narasumber. Salah satu pertanyaan datang dari pelatih Sekolah Olahraga Sriwijaya, Mas'ud mengkritik tentang pembinaan pemain lokal belum optimal. "Lima pemain Sumsel yang mengikuti latihan tidak pernah di turunkan. Coba mereka di beri kesempatan agar bisa meningkatkan kualitas permainanya. Minimal 10 menit jelang pertandingan akhir," katanya.

Komentar itu langsung di tanggapi oleh RD sapaan Rahmad Darmawan. "Kami sudah mengetahui kualitas permainan anak-anak. Sehingga kami bisa memilih siapa yang berhak untuk di turunkan. Di tim harus siap berkompetisi. Apa mau pemain yang belum siap di ISL di turunkan, tapi kita tidak mencapai target," timpal RD.

Hendri Zainuddin juga membantah dari berbagai pertanyaan yang mengatakan kekalahan Sriwijaya di sebabkan faktor non teknis. "Kami sudah bayar semua gaji pemain. Selain itu, kami juga terus melakukan komunikasi baik formal dan in formal. Memang akhir-akhir ini terjadi sedikit kerenggangan. Tapi, sekarang tidak. Kami juga akan melakukan kegiatan untuk mereflesing pemain, rencananya kami akan melakukan liburan tiga hari di Bangka," ucap Hendri.

Sementara itu, dari DPRD Sumsel yang di wakili Syaiful Islam menambahkan, dana APBD Sumsel Rp15 milyar tidak seberapa bila di bandingkan dengan kepuasan masyarakat Sumsel. "Kami selalu mendukung kegiatan Sriwijaya FC. Begitu juga dengan kucuran dana Rp15 Milyar. Sebab, selain kepuasan, Sriwijaya juga bisa sebagai promosi daerah. Dulu orang hanya mengenal jembatan Ampera dan Pempek, sekarang ada satu lagi kebanggaan masyarakat Sumsel yakni Sriwijaya FC," timpalnya.