

Sebab disanalah pria asal Ternate itu mengalami masa puncak performa bahkan masuk dalam jajaran striker tersubur di ISL dengan torehan 13 golnya.
Kini Poci datang kembali bekas klub yang melambungkan namanya itu. Tetapi kali ini sebagai musuh. pengalamannya bersama Persitara bisa menjadi kartu As pelatih Rahmad Darmawan untuk meracik strategi menghadapi Persitara, Sabtu (24/4) nanti.
"Banyak kenang-kenangan bersama Persitara, tentunya saya tidak melupakan klub ini, tetapi saya akan profesional untuk membawa SFC mencuri poin di sini," kata Poci, Kamis (22/4).
Bukti profesional ditunjukkan ketika dia turut menyumbang satu gol ke gawang Persitara dalam pertemuan pertama sejak berseragam SFC Poci turut menyumbang satu gol bersama Obiora dan Nasuha yang sukses mengalahkan Persitara dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Jakabaring 21 November 2009 lalu.
Poci sebenarnya cukup membawa keruntungan karena dalam tiga kali pertemua terakhir dia selalu mencetak gol. Ketika berseragam Persitara ia juga mencetak gol penentu kemenangan bagi tim asal Jakarta Utara itu atas SFC dengan skor 1-0, 1 Mei 2009 musim kompetisi 2008/2009. Kemudian ia juga mencetak gol dalam kompetisi yang sama saat takluk dari Laskar Wong Kito pada 13 September 2009.
Namun Poci menolak saat ditanya tentang target gol, sebab baginya yang paling penting adalah membawa SFC meraih poin."Pokoknya saya bermain saja dengan baik dan berusaha membawa SFC meraih poin, untuk itu doa kan kami agar mendapatkan poin lawan Persitara. Sebab saya tahu tim ini dihuni pemain-pemain berkualitas," tegasnya.