
Sriwijaya FC yang hanya membutuhkan hasil seri untuk maju 16 besar Piala Indonesia sempat tertinggal terlebih dahulu 0-1 oleh Persikabo Bogor pada menit ke-15. Ini setelah penyerang Persikabo Septian Suharlan melalui sepak pojok memanfaatkan bola liar di depan Gawang Hendro Kartiko.
Persikabo, untuk menghadang laju serangan Sriwijaya FC, mengganti pemainnya Jangga dengan memasukkan Jibby W untuk mempertajam serangan. Memasuki menit ke-36, Sriwijaya baru bisa menyamakan kedudukan setelah tendangan keras Oktavianus tidak dapat ditangkap dengan baik oleh penjaga gawang Persikabo. Bola liar berhasil dimanfaatkan oleh Ahmad Rivai dan merubah kedudukkan menjadi 1-1.
Ahmad Rivai, yang akrab dipanggil Poci, hampir menciptakan keunggulan pada menit ke-42 untuk tim asal kota empek-empek ini. Sayang, golnya dianulir oleh wasit karena terjebak offside, sehingga kedudukan tetap imbang sampai babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Sriwijaya menggantikan Poci dengan Obira. Dengan masuknya Obira, serangan Sriwijaya makin meningkat. Obira hampir saja mencetak gol, kalau saja tendangannya tidak ditepis penjaga gawang Persikabo Edi Kurnia.
Menit ke-77, Pavel Solomin yang mendapat umpan matang dari Obira langsung tidak menyia-nyiakan peluangnya. Dengan cerdik, Pavel menipu penjaga gawang Edi Kurnia, sehingga mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Sriwijaya. Lancar Wong Kito kembali menambah keunggulanya menjadi 3-1 melalui gol yang diciptakan oleh Arif Suyono, setelah mendapat umpan dari Mustafa Aji.
Dalam pertandingan lainnya, PSPS dan Semen Padang berakhir seri 0-0. Dengan berakhirnya pertandingan seri antara PSPS dan Semen Padang, kedua kesebelasan ini tersingkir untuk maju ke 16 besar.
Walaupun Persikabo mengalami kekalahan tapi tetap lolos ke babak 16 besar mendampingi Sriwijaya. Soalnya, dari tiga kali pertadingan di Grup A, Persikabo berhasil mengumpulkan nilai 6 dengan 2 menang dan 1 kalah. Sriwijaya FC mengumpulkan nilai 7 dengan 2 menang, 1 seri lawan PSPS.