Suporter Serbu Pemain SFC

Pentas Djarum Indonesia Super League (DISL) II 2009/2010 telah berakhir. Tim kebanggaan masyarakat Sumsel, Sriwijaya FC hanya mampu finis di urutan ke-8 dengan mengemas 48 poin dari hasil 34 laga, 13 menang 7 seri dan 14 kalah.

Meskipun musim ini tim Bumi Sriwijaya tidak sebagus musim lalu yang finis di urutan kelima, namun fans Sriwijaya nampak tidak begitu kecewa. Terbukti kala tim besutan Rahmad Damawan mengakhiri pentas DISL dengan hasil imbang 3-3 (2-2) atas Persiba Balikpapan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring kemarin (30/5), suporter Sriwijaya tetap tidak anarki.
Saat pertandingan berakhir ribuan suporter langsung turun ke lapangan dan meyerbu para penggawa tim Bumi Sriwijaya. Bahkan, ada beberapa suporter rela melompat dari batas tribun stadion yang kira-kira tingginya mencapai 2,5 meter. Kebanyakan dari mereka mendekati pemain hanya untuk bersalaman dan meminta kenang-kenangan berupa jersey atau aksesori pemain yang sedang dikenakan.

“Kalau mereka (suporter, red) senang kami juga sangat gembira. Oleh karena itu, saya cukup senang ketika mereka meminta baju yang saya kenakan. Saya juga minta maaf pada suporter yang tidak bisa memberikan gelar di DISL. Mudah-mudahan kami dapat meraih juara Piala Indonesia,” jelas winger Arif Suyono
00.01

Finis di Peringkat Delapan

Sriwijaya FC gagal memperbaiki peringkat pada Indonesia Super League (ISL) musim ini. Ini setelah Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) hanya mampu bermain imbang 3-3 (2-2) dari Persiba Balikpapan, kemarin (30/5), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.Hanya memetik satu poin di laga pamungkas ini, Sriwijaya FC harus puas menempati peringkat ke-8. Dengan 48 poin dari 14 kali menang, 6 kali seri, dan 14 kali kalah. Di bawah PSPS Pekanbaru yang bercokol di peringkat 7 dengan 49 poin. Setelah hanya bermain imbang 2-2 dari tim tamu Persema Malang (30/5) kemarin.

“Inilah hasil yang kami dapat. Kami tidak bisa berbicara banyak. Kami akan mencoba mengevaluasi kinerja kami untuk pertandingan selanjutnya. Dan saya sebagai pelatih bertanggung jawab atas hasil ini,” kata pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, kemarin saat konferensi pers.

Finis di peringkat ke-8 merupakan peringkat terburuk Laskar Wong Kito di Liga Super, setelah mendapat juara double winner 2007 silam. Ya, musim 2008-2009, Sriwijaya mampu mempertahankan gelar Copa Indonesia (Piala Indonesia red), dan bertengger di papan atas yakni di peringkat ke-5.

Apalagi, musim ini, Sriwijaya merupakan The Dream Team. Yakni, dihuni sedikitnya tujuh pemain timnas, dan dua pemain asing berlebel timnas. Yakni Precious Emuejeraye (Singapura) dan Zah Rahan Krangar (Liberia).

Belum lagi, musim ini, Sriwijaya juga termasuk tim yang jor-joran mengeluarkan uang demi mendapatkan pemain bintang. Ya, untuk pembelian pemain Sriwijaya harus merogoh kantong kisaran Rp16 miliaran lebih. Harga ini lebih tinggi dibandingkan musim lalu yang hanya menggelontorkan dana kisaran Rp12 miliar.

Tapi, Laskar Sriwijaya masih mempunyai kesempatan untuk merebut trofi yang ke-3 kalinya sekaligus mengabadikan trofi Piala Indonesia. Itu, bila Keith Kayamba Gumbs dan kawan-kawan mampu juara pada turnamen kasta kedua ini.

Pada pertandingan kemarin, Sriwijaya sendiri sempat tertinggal, setelah pemain belakang Persiba, Mijo Dadic mampu mencebloskan gol lewat heading pada menit ke-19. Selang 6 menit Sriwijaya menyamakan kedudukan lewat gol Arif Suyono pada menit ke-27.

Memasuki menit ke-41 Zah Rahan Krangar mampu menambah keunggulan Sriwijaya. tapi, selang 3 menit, Julio Lopez mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-44. Skor 2-2 hingga turun minum.

Pada babak ke-2 Sriwijaya terus tertekan. Menit ke-54 Sultan Samma mampu menambah gol bagi Persiba. Kalah skor, Sriwijaya bermain ofensif. Alhasil memasuki menit ke-85 Keith Kayamba Gumbs mampu menyamakan kedudukan. Skor 3-3 hingga wasit Mardi meniup peluit panjang.
“Dari babak pertama kami tidak mengubah pola. Memasuki babak kedua anak-anak kurang tenang dan tidak sabar,” lanjut pelatih berpangkat kapten marinir ini.

Gagal memetik poin tiga di laga pamungkas Liga Super. Coach Rahmad Darmawan langsung menginstruksikan anak asuhnya untuk fokus pada laga sisa. Yakni, melawan PSMP Mojokerto, pada laga penutup babak 16 besar Piala Indonesia (PI) V, grup J, Kamis, (3/6) nanti.

“Kami harus segera melupakan hasil pertandingan ini. Kami harus segera bangkit dan mampu memperbaiki penampilan di saat melawan PSMP nanti,” pungkas pelatih asal Metro Lampung ini.

Sementara itu, rasa sumringah terpancar dari wajah pelatih Persiba Balikpapan, Hariyadi. Menurutnya, hasil seri ini merupakan hasil yang sangat menggembirakan. “Kami bersyukur dengan hasil ini. Pertandingan kali ini cukup menarik. Kedua tim sama-sama tampil ofensif. Ini terbukti dengan enam gol yang tercipta,” kata Hariyadi.

Hariyadi menambahkan, hasil imbang ini tak luput dari strategi Persiba yang mematikan beberapa pemain kunci Sriwijaya. sehingga, Sriwijaya sulit untuk mengembangkan permainan.
“Babak pertama kami tertekan. Memasuki babak kedua kami mengubah pola. Salah satunya tidak memberi ruang pemain kunci Sriwijaya dan hasilnya cukup baik,” pungkasnya. (mg43/mg42)

Peringkat Sriwijaya 5 tahun terakhir
2004-2005 Peringkat ke-12 (Ligina)
2005-2006 Peringkat ke-6 (Ligina)
2006-2007 Juara Liga Indonesia (Ligina)
2007-2008 Peringkat ke-5 (ISL)
2009-2010 Peringkat ke-8 (ISL)
23.51

Imbang 3 - 3, SFC Gagal Tuntaskan Dendam

Pertandingan Sriwijaya FC versus Persiba Balik Papan ajang akhir Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, berakhir dengan skor 3-3. Dengan hasil ini Gumbs cs gagal membalas dendam atas kekalahan mereka dari Persiba dengan skor 4-0 dalam pertemuan pertama Oktober 2009 lalu.

Gol SFC dilesakkan Arif Suyono menit 27 dan Zah Rahan menit 41, Kayamba menit 78. Sementara Gol Persiba diceploskan Mijo Dadic menit 19 dan Lopez menit 44, Sultan Samma menit 43.

Sejak kick off, kedua saling menyerang. Persiba menunjukkan agresivitasnya melalui pergerakan Julio Lopez dan Robertino Pugliara. Tidak mau kalah, suporter dan pendukung SFC yang memadati Stadion Gelora Jakabaring menyemangati tim Sriwijaya FC.

Selama pertandingan, kedua tim bermain agresif. Beberapa pelanggaran terjadi. Ferry Sempat terkapar ditendang striker Persiba Sultan Samma. Begitu juga Obiora mengerang kesakitan. Sementara SFC juga bermain tak kalah keras. Cristian Worabay melakukan tekel keras terhadap Edy Gunawan.

Serangan yangn dibangun SFC menghasilkan peluang. Peluang didapatkan SFC, namun Arif dan Obiora gagal menuntaskannya. Selanjutnya gantian Persiba melakukan tekanan. Namun berhasil digagalkan Isnan cs.

Serangan kembali dibangun Persiba pergerakan Julio Lopez kembali membahayakan gawang Ferry menit 18. Memasuki menit 19 assist Julio Lopez mampu dituntaskan Mijo Dadic dengan heading keras menundukkan Ferry.

Ketinggalan 1-0, Sriwijaya FC kembali membangun serangan. Setelah gagal menuntaskan peluang. Gelandang serang Arif Suyono memecahkan kebuntuan SFC sekaligus menyamakan kedudukan di menit 27. Bermula dari pergerakan Ponaryo dan Kayamba. Bola yang dibawa Ponaryo kemudian disodarkan kepada Obiora diteruskan ke Zah Ragan. Dengan skill-nya pemain asal Liberia ini memberikan assist kepada Arif dan dituntaskan dengan menjebol gawang I Made Wirawan.

Memasuki menit 36, Persiba melakukan pergantian pemain. Pemain asing Kim Young Hee yang cedera ditarik keluar. Posisinya digantikan Fery Ariawan.

Sementara itu permainan berlangsung tetap keras. Kiper Ferry Rotinsulu kembali terkapar akibat dilanggar pemain depan lawan. Menit ke 41, SFC unggul 2-1 atas tamunya Persiba di menit 41. Gol diciptakan Zah Rahan usai meneruskan umpan krosing Kayamba dari sisi kiri gawang Persiba. Dengan tenang pemain asal Liberia melakukan sontekan yang tidak dapat dihalau Kiper Persiba Wirawan.

Namun satu menit berselang Persiba justru menyamakan kedudukan. Bermula dari dari sepak pojok Ferry Irawan di sudut kanan lapangan. Bola meluncur ke arah Lopez yang dituntaskan dengan sundulan menundukkan Ferry menit 43.

Pertandingan babak kedua, SFC dan Persiba kembali saling menyerang. Permainan keras diperagakan Persiba. Zah Rahan terkapar di tekel pemain belakang Persiba M Sobran. Begitu juga Obiora bertabrakan dengan Muhammadan. Sementara Aang Suparman pemain belakang tim tamu menerima kartu kuning dari wasit Mardi di menit 52. Ia dengan sengaja menekel keras Ponaryo.

Memasuki 53 SFC ketinggalan dengan skor 2-3 dari tamunya Persiba. Tendangan keras Sultan Samma dari luar kotak penalti mampu mengecoh Ferry Rotinsulu. SFC berusaha mengejar ketertinggalan. Arif mendapatkan peluang, sayang sundulannya gagal. Selalu membantu melakukan penyerangan, pergantian pemain dilakukan Rahmad Darmawan di menit 60.

Arif Suyono ditarik keluar digantikan M Nasuha. Sementara Alamsyah digantikan Rahmat Rivai. Persiba melakukan pergantian pemain di menit 71. Pelatih Hariyadi menarik keluar M Sobran yang kelelahan digantikan Dwi Joko agar lini belakang lebih bugar.

Sementara itu menit 74 Worabay dan Dwi Joko menerima kartu kuning dari wasit.

Memasuki menit 85, Sriwijaya FC menyamakan kedudukan. Striker Keith Kayamba Gumbs mencetak gol setelah memanfaatkan kecerobohan kiper I Made Wirawan. Bola sempat ditangkap kiper Persiba itu, tetapi terlepas. Gumbs dengan cepat menyambar bola. Kedudukan SFC vs Persiba sementara 3-3.

Dalam pertandingan, Ponaryo Astaman menerima kartu kuning setelah menabrak Sultan Samma. Akibatnya sempat terjadi keributan. Bermula dari akting Sultan Samma yang berpura-pura kesakitan. Zah Rahan pun marah. Sultan Samma tiba-tiba bangun dan mendorong Zah Rahan. Beruntung wasit mampu menenangkan keadaan. Serangan bertubi-tubi dilakukan SFC. Sebanyak 3 peluang didapatkan Laskar Wong Kito, namun gagal diselesaikan dengan baik.

Hingga pertandingan berakhir kedudukan bertahan 3-3 untuk kedua tim.
03.42

Babak Pertama, SFC vs Persiba Sementara 2 - 2

Babak pertama usai. Kedudukan sementara pertandingan Sriwijaya FC versus Persiba Balikpapan pada ajang akhir Liga Super Indonesia, 2-2.Gol SFC dilesakkan Arif Suyono menit 27 dan Zah Rahan menit 41. Sementara Gol Persiba diceploskan Mijo Dadic menit 19 dan Lopez menit 44. Sejak kick off, kedua saling menyerang.

Persiba dalam pertandaingan di Stadion Gelora Sriwijaya, Minggu (30/5), menunjukkan agresivitasnya melalui pergerakan Julio Lopez dan Robertino Pugliara.

Namun tuan rumah tidak kalah. Suporter dan pendukung SFC mulai memadati Stadion Gelora Jakabaring untuk menyemangati tim Sriwijaya FC.

Kedua tim bermain agresif sepanjang pertandingan. Beberapa pelanggaran terjadi. Ferry Sempat terkapar ditendang striker Persiba Sultan Samma. Begitu juga Obiora mengerang kesakitan. Sementara SFC juga bermain keras, Cristian Worabay melakukan tekel keras terhadap Edy Gunawan.

Dalam pertandingan tersebut, dari serangan yang dibangun SFC peluang didapatkan. Namun Arif dan Obiora gagal menuntaskannya. Selanjutnya gantian Persiba melakukan tekanan. Namun berhasil digagalkan Isnan cs.

Serangan kembali dibangun Persiba pergerakan Julio Lopez kembali membahayakan gawang Ferry menit 18. Memasuki menit 19 assist Julio Lopez mampu dituntaskan Mijo Dadic dengan heading keras menundukkan Ferry. Ketinggalan 1-0, Sriwijaya FC kembali membangun serangan.

Setelah gagal menuntaskan peluang, gelandang serang Arif Suyono memecahkan kebuntuan SFC sekaligus menyamakan kedudukan di menit 27. Itu bermula dari pergerakan Ponaryo dan Kayamba. Bola yang dibawa Ponaryo kemudian disodarkan kepada Obiora diteruskan ke Zah Ragan. Dengan skill-nya pemain asal Liberia ini memberikan assist kepada Arif dan dituntaskan dengan menjebol gawang I Made Wirawan.

Memasuki menit 36, Persiba melakukan pergantian pemain. Pemain asing Kim Young Hee yang cedera ditarik keluar. Posisinya digantikan Fery Ariawan. Sementara permainan berlangsung keras, kiper Ferry Rotinsulu kembali terkapar akibat dilanggar pemain depan lawan.

Menit ke 41, SFC unggul 2-1 atas tamunya Persiba di menit 41. Gol diciptakan Zah Rahan usai meneruskan umpan krosing Kayamba dari sisi kiri gawang Persiba. Dengan tenang pemain asal Liberia melakukan sontekan yang tidak dapat dihalau Kiper Persiba Wirawan.

Namun satu menit berselang Persiba justru menyamakan kedudukan. Bermula dari dari sepak pojok Ferry Irawan di sudut kanan lapangan. Bola meluncur ke arah Lopez yang dituntaskan dengan sundulan menundukkan Ferry menit 43.
02.33

RD Minta Maaf, Suporter-Pemain SFC Makin Mesra

Untuk memulihkan hubungan yang sempat memanas, manajemen Sriwijaya FC menggelar acara ramah-tamah dengan suporter dan fans di Stadion Gelora Jakabaring, Jumat (28/5) pukul 08.30. Acara ramah tamah ini digelar usai latihan persiapan menghadapi Persiba Balikpapan.

Pemain dan ratusan suporter membaur menjadi satu di lapangan dan berjabat tangan erat. Bahkan ada yang memeluk dan merangkul idolanya. Aksi ini sebagai bukti bahwa hubungan pemain dan suporter telah mencair. Tampak Isnan Ali, Charis Yulianto, Crisitian Worabay, dan Ambrizal dikerumuni anak-anak, remaja, dan suproter mereka.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, manajer SFC Hendri Zainudin menghimbau agar pemain-suporter saling memaafkan dan melupakan kejadian lalu. Ia mewakili manajemen meminta kepada suporter, pendukung, fans dan masyarakat Sumsel, jika ada kesalahan manajemen meminta maaf.

"Kita berharap untuk segera menetap ke depan untuk memajukan SFC. Mari kita saling memaafkan dan melupakan kejadian yang lalu," jelas Hendri.

Sementara Rahmad Darmawan yang mewakili pemain mengatakan, meminta maaf kepada suporter, masyarakat Sumsel dan fans bahwa prestasi SFC musim ini mengecewakan."Untuk saya mohon maaf jika prestasi musim ini menurun. Ke depan mari kita sama-sama saling mendukung dan melupakan kejadian yang lalu untuk memajukan klub," ujar RD.

Secara terpisah Dedi Pranata yang mewakili tiga kelompok suporter juga mengatakan bahwa saling memaafkan dan beramai itu indah. Ke depan pihaknya akan lebih santun lagi dalam memberikan dukungan.
Seperti diketahui pasca aksi pemukulan terhadap Yopi cs, hubungan suporter dan pemain sempat memanas. Imbasnya sangat mempengaruhi reputasi dan simpati masyarakat terhadap tim asal Sumsel. Sehingga dua pertandingan kandang terakhir SFC sepi penonton.

Sebut saja saat SFC menghadapi Persisam Samarinda di ajang Piala Indonesia dan Lawan PSM Makasar. Stadion tempat diselenggarakannya pertandingan tampak kosong melompong. Pertandingan pun seperti partai usiran.

Hal inilah yang menjadi ganjalan bagi manajemen yang khawatir SFC akan ditinggalkan pendukungnnya. Maka dengan digelar acara ramah tamah usia latihan ini diharapkan SFC kembali mendapatkan dukungan.

"Sebab kita membutuhkan poin agar mampu menjaga posisi di Klasemen. Sementara itu masih ada satu pertandingan lain melawan PSMP Mojokerto di Palembang 3 Juni mendatang. Untuk itu kami harapkan berikan dukungan untuk SFC," imbau manajer SFC Hendri Zainudin.
04.45

Persiba Pilih Bermain Agresif Lawan SFC

Persiba Balik Papan menjanjikan permainan agresif saat menghadapi Sriwijaya FC dalam laga penutup Liga Super Indonesia (ISL), di Stadion Gelora Jakabaring, Minggu (30/5).

Alasannya Julio Lopez cs membutuhkan kemenangan untuk mempertahankan posisi mereka di tiga besar Klasemen. Maklum, tim asal Balik Papan ini mengantongi nilai 53, di bawahnya Persija Jakarta mengantongi nilai 52, dan disusul Persib dengan nilai 50. Jika kalah Persiba akan tergusur, sebab seluruh tim papan atas akan menyelesaikan pertandingan mereka pada Minggu (30/5).

"Kami membutuhkan kemenangan, begitu juga Sriwijaya FC. Tetapi kami menginginkan pertandingan ini dengan happy ending. Tentunya kami akan bermain dengan semangat dan tampil agresif seperti yang menjadi ciri khas permainan kami selama ini," ujar pelatih Persiba, Hariadi saat ditemui wartawan di Lapangan Futsal Bina Darma, Jumat (28/5).

Menurut Hariadi, SFC adalah tim yang kuat dan memiliki pemain-pemain berkualitas. Siapapun yang berada di tim SFC memiliki potensi untuk mencetak gol. Kondisi ini harus diwaspadai. Pemainnya harus disiplin dan berkonsentrasi.

"Untuk saya meminta anak-anak bermain lepas, menjaga konsentrasi dan tetap enjoy. Sebab semua pemain SFC berkualitas," ujarnya.

Keberadaan Rahmad Darmawan di dalam tim, menurut Hariadi harus diwaspadai. Sebab pelatih asal Metro Lampung ini memiliki peranan penting dalam mengatur strategi."Terutama pelatihnya harus diwaspadai. Tetapi yang menentukan adalah pemain ketika berada di lapangan," jelas Hariadi.
04.44

Sriwijaya FC Tuan Rumah Piala Indonesia

Sriwijaya Football Club kembali menjadi tuan rumah piala Indonesia babak 16 besar lanjutan yang dilaksanakan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada 3 Juni 2010.Manejer Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC), H Hendri Zainuddin di Palembang, Jumat mengatakan, pihak siap menjadi tuan rumah piala Indonesia karena seluruh persyaratan yang diminta akan dipenuhi.

Sebagaimana sebelumnya Sriwijaya FC akan menghadapi PSMP Mojokerto pada babak 16, pada pertengahan Mei lalu, namun sehubungan ada perubahan maka tempatnya dipindahkan ke Jakarta, kata dia.

Melihat adanya perubahan itu manajemen Sriwijaya FC terus berusaha agar pertandingan untuk memperebutkan delapan besar itu dilaksanakan kembali di Palembang, ujar dia.

Menurut dia, untuk bisa dilaksanakan pertandingan di Palembang kembali tersebut antara lain tim tamu meminta akomodasi dan biaya pesawat pulang pergi dan pihaknya menyetujui sehingga Sriwijaya FC kembali menjadi tuan rumah.

Setelah adanya perundingan dengan manajemen dan diambil kesepakatan untuk memenuhi persyaratan yang diminta sehingga tim "Laskar Wong Kito" kembali menjadi tuan rumah, ujar dia.

Dia mengatakan, dengan kembalinya Sriwijaya FC tuan rumah diharapkan pertandingan perebutan delapan besar itu berlangsung sukses sekaligus dapat tampil menjadi pemenang.

Namun, keesemunya itu tidak terlepas dari dukungan seluruh lapisan masyarakat termasuk suporter setia klub milik masyarakat Sumsel itu, kata dia.

Sebelumnya pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengatakan, pihaknya akan lebih fokus menghadapi tim tamu di piala Indonesia nanti agar bisa masuk delapan besar.

Latihan terus dilaksanakan termasuk menghadapi tim di Liga Super Indonesia, Persiba Balikpapan mendatang, tambah dia.
18.49

RD Bangga Anak Asuhnya Dipanggil Timnas

Meski secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi tim, pelatih Rahmad Darmawan mengaku bangga dengan dipanggil tujuh anak asuhnya mengikuti seleksi Timnas.

"Tentunya saya bangga dengan masuknya anak asuh saya di Timnas," kata Rahmad Darmawan, Kamis (27/6).
Meski diakui RD memang dengan adanya program ini memang sedikit mengganggu kondisi klub. Tetapi itu sudah menjadi resiko klub.

"Memang menggangu tetapi inikan sisten jangka panjang tetap menggunakan sistem on off (buka tutup). Jadi masih dilihat di bagian depan. Yang dipanggil bisa saja tidak masuk. Sebaliknya yang tidak dipanggil bisa saja akan dipanggil. Itu merupakan resiko klub," ujar Rahmad.

Seperti diketahui ada dua klub yang menyumbang banyak pemain yakni, SFC dan Arema 7 pemain disusul, Persib dan dan Persipura yang menyumbang 6 pemain. Keempat klub ini menjadi penyumbang pemain terbesar bersama Timnas.

Pemain yang dipanggil Timnas:
- SFC 7 Pemain: Ambrizal, Arif Suyono, Ferry Rotinsulu, M Nasuha, Ponaryo Astaman, Tony Sucipto, Octavianus.
- Arema 7 pemain:Zulkifli, A Bustomi, Beny Wahyu, Kurnia Mega, M Fakhrudin, Purwoko Yudhi Pratomo, dan Irfan Raditya.
- Persib 6 pemain:Atep, Eka Ramdani, Hariono, Maman Abdurahman, Markus Horison, Nova Arianto.
- Persipura 6 pemain:Boaz Salossa, Ian Louis Kabes, Imanuel Wanggai, Jendry Pitoy, Ricardo Salampessy, Stevie Bonsopia.
- Pelita Jaya 4 pemain:Dian Agus Prsetyo, Jajang Mulyana, M Ridwan, dan Supardi.
- Persija 3 pemain:Firman Utina, Bambang Pamungkas, M Ilham.
- Persisam 3 pemain: Ahmad Sembiring, Hamka Hamzah, dan M Roby.
- Persitara 2 pemain:Tantan, Octavianus Maniani.
- Persijap 2 pemain:Danang Wihatmoko,
- Persik 2 pemain:Saktiawan Sinaga dan Yongki Aribowo.
- Persebaya 2 pemain:Andik Firmansyah, Djayusman Triyadi.
- Persiba 2 pemain;Edy Gunawan dan Ferry Ariawan
- PSPS 1 pemain:M Isnaini
- Persela 1 pemain:Syamsul Arif.
- PSM Makasar 1 pemain:Diva Tarkas
01.47

7 Punggawa SFC Masuk Timnas

Ada kejutan dari Timnas, tujuh pemain pilar Sriwijaya FC dipanggil untuk mengikuti seleksi menjad skuadi tetap Tim Merah Putih.

Menjadi kejutan karena ada nama baru seperti Ambrizal dan Octavianus. Sementara 5 nama lainnya sudah menjadi langganan seperti Ferry Rotinsulu, Arif Suyono, M Nasuha, Ponaryo Astaman, dan Tony Sucipto.

"Ada tujuh pemain Timnas yang dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas pada 6 Juni mendatang di Jakarta," kata Manajer SFC Hendri Zainudin, Kamis (27/5).

Ditambahkan Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid, Ferry Rotinsulu cs dipanggil berdasarkan surat dari PSSI Pusat dengan nomor 1440/AGB/92/V-1 ditandatangani langsung Sekjen PSSI Nugraha Besoes. Mereka dipanggil dalam rangka pembentukan Timnas Senior berdasarkan permintaan Badan Timnas Nasional (BTN). Untuk wilayah Timur Selasa (1/6) dilaksanakan di Makasar dan Barat di Jakata Minggu (6/6). "Itu artinya Ambrizal cs akan mengikuti seleksi di Jakarta pada Minggu (6/6) mendatang," ujar Faisal.

Secara terpisah pelatih Rahmad Darmawan membenarkan tentang pemanggilan 7 anak asuhnya itu. Menurut RD itu merupakan kebanggaan bagi Laksar Wong Kito. Sayang Ambrizal dan Octavianus masih berkutat dengan cedera."Saya berharap cedera keduanya segera sembuh," ujar RD.

Selain masuknya nama baru seperti Ambrizal dan Octavianus. Kejutan lainnya adalah tidak dipanggilnya Cristian Worabay, Isnan Ali dan kapten tim Charis Yulianto menjadi bagian dari timnas. Padahal ketiga adalah langganan Timnas.

Namun pelatih Rahmad Darmawan menolak mengomentari tentang tidak dipanggilnya anak asuhnya itu.

"Saya tidak mau komentarlah, itukan hak preogratifnya pelatih timnas," kata Rahmad, Kamis (27/6).

Sebab menurut RD, dalam sistem pemanggilan itu berlaku untuk jangka panjang dan menggunakan sistem on off. Artinya pemain yang saat tidak dipanggil bisa saja akan dipanggil di lain waktu. Begitu juga pemain yang dipanggil saat ini bisa saja dikeluarkan.

Secara terpisah Crisitian Worabay mengaku legowo dengan tidak dipanggilnya masuk timnas. Baginya sudah hal biasa dipanggil atau tidak dipanggil masuk Timnas. Itu merupakan hak pelatih Timnas Alfre Riddle.

"Itu merupakan hal yang biasa, bagi saya masuk atau tidak di timnas. Bagi saya yang penting adalah bagaimana bermain dengan baik di klub," jelas Worabay.
01.33

Harus Ada Tiga Young Guns

Pemain muda usia tak lagi termarginalkan musim depan. Mereka akan mendapatkan tempat bermain di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Ini menyusul kebijakan PSSI yang mewajibkan setiap klub Djarum ISL memberikan tiga tempat di starting eleven kepada pemain U-23.

”Mereka telantar itu fakta, padahal banyak potensi mereka yang belum optimal. Kami mencoba dorong klub untuk memakai tenaga mereka. Hal ini sudah kami sampaikan pada Liga,” ujar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Jakarta.

Jika kebijakan ini berjalan lancar, maka setidaknya Indonesia memiliki 54 pemain U-23 beredar di ISL. Dengan begitu, PSSI atau Badan Tim Nasional (BTN) tak lagi mengeluhkan mencari bahan baku dari Timnas U-23.

Dengan cara ini, opsi training center (TC) jangka panjang akan menjadi opsi terakhir. Sebab, pemain sudah tertempat mental dan kualitasnya di kompetisi nasional level tertinggi. Maklum, ketertarikan pelatih kepada pemain muda usia selama ini hanya dipakai pelengkap alias pajangan di bench.

Sriwijaya FC misalnya. Tim asal Palembang itu koleksi enam pemain di bawah 23 tahun. Tapi, hanya Bobby Satria yang memiliki menit main terbanyak yakni 785 menit atau 28 persen. Sisanya, AA Ngurah Nanak (21 th) main 123 menit (4%), Andritany Ardhiyasa (18 th) merumput 90 menit (3%), Amirul Mukminin (23 th) tampil 4 menit. Sementara, Imam Suprapto (21 th) dan Andi Irawan (20 th) tak pernah dimainkan.

Rekor menit terbanyak untuk pemain muda dipegang Kurnia Meiga (19 th). Kiper Arema Malang ini tampil 1.800 menit (71%). Selanjutnya, diikuti pemain Persiwa Fendry Mofu (20 th) dengan menit main 1.619. ”Tapi untuk kuota pemain asing tetap lima dan itu sudah menjadi keputusan untuk musim depan. Ini bukan kewajiban, kami minta klub realistis,’’ ungkap Nurdin. Saat ini, dari 467 nama yang beredar di ISL, setidaknya 17 persen dikuasai pemain asing.

Bagaimana tanggapan PT Liga Indonesia? ”Kuota khusus bagi pemain muda sebenarnya cukup positif. Tapi untuk pemain muda punya level kompetisi sendiri ISL U-21. Kebijakan itu tak bisa dipaksakan karena ini terkait dengan taktik dan strategi pelatih di lapangan,” ujar Presdir PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla.
22.04

RD: Menang Karena Mampu Perbaiki Kesalahan

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengatakan kemenangan atas PSM Makasar di Jakabaring, Rabu (26/5,) karena anak asuhnya mampu memperbaiki organisasi pertahanan. Bahkan di babak pertama anak asuhnya sempat tertekan. Barulah di menit 35 SFC mampu memperbaiki permainan dan mampu meraih kemenangan. Gol 43 karena bukti dari kepercayaan Kayamba cs.

"Pemain dengan sabar dan mengendalikan permainan. Bahkan di babak kedua anak-anak semakin percaya diri. Itu karena pemain mampu meredam kecepatan pemain PSM. Sebab semua penyerang PSM setidaknya ada 4 pemain memiliki kecepatan, Alhamdulillah hari ini kita tambah 3 poin," kata RD.
07.44

Kemenangan Mengharukan

PENDUKUNG Sriwijaya sempat dibuat kesal saat pemain kesayangannya gagal menuntaskan sejumlah peluang di depan mulut gawang yang dijaga Syamsidar, kiper PSM Makasar.Akibatnya hingga menit 42, pertandingan SFC versus PSM Makasar dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL) di Stadion Gelora Jakabaring Rabu (26/5) bertahan dengan skor kacamata.

Tangguhnya Syamsidar di bawah mistar gawang dan kurang tenangnya Kayamba cs jadi penyebabnya.

Namun memasuki menit 43, para pemain SFC mampu memperbaiki kesalahan dan bangkit. Akhirnya Striker utama Laskar Wong Kito Kayamba mampu memecahkan kebuntuan.

Kapten Tim asal St Kitt N Nevis ini, sukses menjaringkan si kulit bundar ke gawang Syamsidar meneruskan umpan terobosan Arif Suyono.

Para pendukung dan suporter SFC pun berteriak girang menyabut gol itu. Harapan untuk menang di sudah di depan mata. Puncaknya, ketika Obiora menggandakan keunggulan dengan golnya di menit 71 babak kedua.

Tendangan kerasnya menyambut bola rebound setelah terjadi kemelut di depan gawang PSM, mampu menggetarkan jala gawang Syamsidar.

Usai pertandingan, Kayamba tampak begitu gembira menyambut gol itu. Ia mengaku sangat bersyukur bisa mencetak gol sekaligus membawa kemenangan untuk SFC. Total 13 sudah dicetaknya di ajang ISL.

Baginya kemenangan ini berkat permainan tim dan dukungan penonton dan suporter. Gol ia berikan untuk suporter dan semuanya yang telah mendukung SFC.

Hal serupa juga disyukuri striker Obiora usai pertandingan. Baginya kemenangan ini sangat mengharukan karena dalam enam pertandingan terakhir, baik di laga ISL maupun Piala Indonesia SFC tidak meraih kemenangan.

Hasil ini setidaknya dapat membangkitkan kembali kepercayaan diri bagi tim untuk pertandingan akhir lawan Persiba Balik Papan, Minggu (30/5) nanti dan babak 16 besar Piala Indonesia lawan PSMP Mojokerto 3 Juni nanti. Total Obiora sudah mencetak 6 gol di ajang ISL.

“Ini kemenangan mengharukan bagi kami. Tentunya kami akan fokus ke laga berikutnya teruama Piala Indonesia. Gol ini untuk suporter, teman-teman saya, dan masyarakat Sumsel” ujar Obiora.
07.42

SFC Menang 2 - 0 atas tamunya PSM

Sriwijaya FC sukses memertahankan rekor tak pernah kalah, setelah menundukkan tamunya PSM Makasar dengan skor 2-0 dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL), di Stadion Gelora Jakabaring, Rabu (26/5). Sejak kick off, SFC terus melakukan tekanan ke pertahanan PSM.Namun memasuki 11 wasit Oky Dwiputra mengganjar Ponaryo dengan kartu kuning karena sengaja menekel gelanfang PSM Shin Hyu Joon. Pada menit ke-12 SFC mendapatkan peluang, tetapi tendangan Kayamba digagalkan kiper Samsidar.

Selanjutnya permainan berlangsung keras, di menit 15 SFC harus melakukan pergantian pemain. Pelatih Rahmad Darmawan mengganti Oktavianus yang cedera sejak menit awal dan harus digantikan dengan Obiora. Namun 5 menit berselang giliran Pavel Solomin yang ditarik keluar karena cedera. Posisinya digantikan Rahmat Rivai. Masuknya dua pemain ini mampu menjaga permainan SFC. Serangan terus dilakukan Kayamba cs, namun selalu kandas di pertahanan PSM.

Sebaliknya serangan balik PSM juga merepotkan Charis cs. Di menit 20 SFC kembali membangun serangan dan mendapatkan peluang. Tetapi tendangan Kayamba yang sudah berhadapan dengan Samsidar melenceng ke kiri gawang PSM. Permainan berlangsung keras, giliran Shin menerima kartu kuning di menit ke-36. Pemain asal Korea ini melakukan tekel kepada Ponaryo. Kedua pemain ini memang selalu berbenturan karena sama-sama berposisi sebagai gelandang bertahan. Tekanan kembali dilakukan Obiora kembali mendapatkan peluang, tetapi tendangannya digagalkan Samsidar.

Sebaliknya serangan balik PSM kerap merepotkan Charis Yulianto cs. SFC akhirnya unggul 1-0 di menit 43 setelah mampu menyelesaikan peluang. Kapten tim Keith Kayamba Gumbs akhirnya memeacahkan kebuntuan. Menyambut umpan terobosan Arif dari sisi kiri gawang PSM, Kayamba dengan tenang menendang bola menundukkan Samsidar.

Pada babak kedua PSM tetap mengandalkan serangan balik dan mampu merepotkan lini belakang SFC. Memasuki menit 49 tendangan penyerang PSM Rahmat mengejutkan kiper Hendro namun masih gagal. Begitu juga tendangan Rahmat di menit 62 membentur kaki Arif. SFC kemudian balik menekan, M Nasuha mendapatkan peluang, sayang tendangannya masih melebar ke sisi kanan gawang. Kerap kalah di lini tengah pelatih PSM Tumpak Sihite menarik dua pemainnya sekaligus. Yakni menarik Diva Tarkas dan memasukkan gelandang bertahan Samsul Chaerudin dan mengganti Rendi Siregar memasukkan Fandi. Memasuki menit 71 tuan rumah 2-0.Gol dicetak Obiora memanfaatkan bola rebound setelah sempat terjadi kemelut di depan gawang PSM yang dijaga Samsidar. Tendangan Obi tak mampu dihalau Samsidar.

SFC dapatkan peluang melalui Keith Kayamba Gumbs menit 79. Sayang keburu diganjal Fandi Edi dari belakang sehingga bisa melepaskan tembakan. Akibat pelanggaran itu Fandi menerima kartu kuning. Memasuki menit 83, PSM melakukan pergantian pemain gelandang, Shin Hyu Jun diganti Padly M. Sementara pelatih SFC Rahmad Darmawan menarik Arif Suyono dengan memasukkan Amirul Mukminin. Hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap 2-0 untuk SFC.
03.41

Duel Vital Lini Tengah

Sriwijaya FC kontra PSM Makasar petang ini, (26/5) diprediksi bakal berjalan seru. Sebab, perseteruan sengit bakal terus terjadi hampir di setiap lini, tak terkecuali lini tengah yang ditempati oleh dua penggawa timnas Senior. Yakni, Ponaryo Astaman di Sriwijaya dan Syamsul Bachri Chaeruddin bersama PSM.

Lebih menarik lagi kedua pemain merasa saling mengenal dan mengetahui karakter masing masing tentunya dengan kekurangan dan kelebihannya. Seperti terlihat kala Sriwijaya usai latihan dan PSM baru tiba di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring kemarin, keduanya terlihat akrab dan bercanda ria.

Itu cukup wajar. Mengingat selain bergabung di timnas, Popon sapaan Ponaryo rupanya pernah bersama Samsul saat memperkuat Juke Eja (julukan PSM) selama dua musim (2004-2006). Bahkan, turut menghantarkan tim asal Sulsel itu, finis runner up Liga Indonesia (LI) 2005 dan lolos Delapan Besar (LI) 2006.

“Samsul memiliki stamina yang cukup baik. Dia akan selalu mengejar lawan yang tengah menguasai bola di daerah pertahanan PSM. Permainannya tak kenal kompromi. Sifat bertanggung jawab membuat dia disegani kawan dan lawan,” ujar Popon kepada Sumatera Ekspres kemarin, (25/5).

Meskipun demikian Ponaryo boleh sedikit berbangga. Pasalnya pada Piala Kemerdekaan 2008 di Jakarta dan turnamen Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar, Ponaryo selalu menjadi pilihan utama. Di Piala Kemerdekaan 2008 Syamsul hanya menjadi cadangan mati. Sementara di Myanmar Smasul malah tidak dipanggil karena masih memperkuat klubnya, di Liga Super Indonesia.

Begitu juga di pentas Djarum Indonesia Super Legue musim ini. Ponaryo sudah tampil 30 laga dengan durasi 2345 menit, sedangkan Samsul baru 23 pertandingan dengan waktu 1748 menit. Namun Ponaryo kalah dalam produktifitas gol. Popon belum menciptakan gol sedangkan Syamsul telah menciptakan 1 gol.

“Diluar kami sahabat bahkan lebih dari saudara. Namun, di lapangan kami tetap harus profesional, siapapun yang akan menjadi lawan akan kami hadapi,” pungkasnya.
Sementara itu, Samsul menilai Ponaryo memiliki akurasi tendangan yang cukup baik. Selain itu masih kata Samsul akselerasi Ponaryo di lapangan tengah cukup brilian membuat, wajar jika selalu mendapat tempat di tim inti. Baik itu di klub maupun di timnas. Bahkan karena itu pula, ban kapten timnas senior sempat melengket di pundaknya beberapa waktu lalu.
“Motivasi tersendiri buat kami bisa berhadapan dengan pemain bagus. Yang terpenting bagi kami membuat PSM mencuri poin dari Sriwijaya. Bila harus terus berduel dengan Ponaryo saat di lapangan itu tidak masalah,” timpal Samsul.
18.31

Jaminan Precious untuk Lini Belakang SFC

BEK Sriwijaya FC Precious Emuejeraye mengaku buta kekuatan tim lawan. Belum sekalipun bertemu dan tidak mengenal para pemain asing maupun lokalnya tetapi berdasarkan pentunjuk pelatih dan informasi dari beberapa rekan satu klubnya, Precious sedikit tahu tentang keberadaan Oslvaldo Moreno. Ia menjamin keamanan lini belakang Laskar Wong Kito.

Pemain asal Paraguay itu menurut Precious harus diwaspadai, karena memiliki kecepatan dan kuat dalam penguasaan bola. Pemain dengan tinggi 181 cm ini pun dikenal tajam di kotak penalti."Pemain asing tim lawan seperti di lini tengah dan depan memiliki kecepatan. Terutama dia (Moreno) harus diredam," kata Precious.
Dalam latihan di Stadion Gelora Jakabaring, Selasa (25/5) kemarin, tampak Precious sangat enjoy mengikuti latihan. Ia pun mengasah kemampuan kepalanya dalam skema latihan yang sengaja diperuntukkan RD, agar para pemainnya yang berpostur jangkung bisa mencetak gol.

Dalam prinsip permainannya, Precious mengaku tidak harus menjaga satu dua pemain saja. Tetapi dia harus bemain disiplin dan selalu berkoordinasi dengan rekannya Charis Yulianto untuk meredam siapapun yang masuk ke areal pertahanan Laskar Wong Kito.

"Kami harus konsentrasi dan bermain disiplin sepanjang pertandingan," jelasnya.

Seperti diketahui Precious adalah warga asal Nigeria yang dinaturalisasi menjadi warga Singapura sejak tahun 2005. Manajemen SFC berhasil merekrutnya untuk memperkuat lini belakang SFC. Namun dalam perjalanannya bersama klub asal Sumsel ini, Precious tampil kurang meyakinkan. SFC mengalami banyak kebobola. Pada ajang ISL SFC kemasukan 46 gol dan menjaringkan 43 gol. Maka menghadapi PSM menjadi pembuktian bagi Precious untuk mengamankan lini belakang SFC agar tidak terlalu banyak kebobolan di dua penutupan laga akhir SFC.
02.32

Akademi Sepakbola - SFC Terima 200 Siswa

Sebagai klub asli Sumsel, Sriwijaya FC memiliki tanggungjawab mengembangkan bakat-bakat persepakbola asli Sumsel. Laskar Wong Kito mendirikan Akademi Sepakbola SFC (AS-SFC).
Sejauh ini AS-SFC sudah menerima 65 siswa dari kuota yang dipersiapkan sebanyak 200 orang siswa. Akademi Sepabola milik SFC ini akan dilaunching pada 12 Juni 2010 mendatang.

"Penerimaan sudah berjalan dan sudah ada 65 siswa yang masuk AS-SFC. Nantinya akan kita gelar launching pada 12 Juni dan dibuka langsung Presiden Klub Dodi Reza Alex Noerdin," kata Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin Selasa (25/5).

Ditambahkan Hendri usai launching akan dilanjutkan Coaching Klinik yang diisi pelatih Rahmad Darmawan. Dalam acara ini juga akan dihadirkan siswa dan orangtuan walinya. Hadir pula dalam acara ini mantan pemain Nigeria sekaligus agen Onana Jules.

"Saat ini pendaftaran masih dibuka hingga 9 Juni, tempat perdaftaran di Sekretariat SFC Kompleks Palembang Square (PS). Adapun tempat latihan kita digelar di Stadion Bumi Sriwijaya. Latihan akan digelar pada Senin, Kamis, dan Sabtu," tegasnya.

Ditambahkan Sekretaris AS SFC, Siswandi, peserta yang diterima adalah pesepakbola kelahiran 1997-2002. Sebab siswa akan dikelompokan dalam kelas U-12, U-14, U-15 dan U-18. Latihan yang digelar adalah peletakan dasar-dasar sepakbola seperti kontrol bola, tendangan jarak jauh, jugling, dribel.

"Kemudian ada visi dan wawasan yang dapat terlihat saat mereka bermain secara tim. Kemudian penggemblengan fisik. Keduanya sangat diperlukan karena saling berkesinambungan," ujarnya.
02.31

RD Waspadai Pergerakan Nerli - Pena - Shin

PALEMBANG - Jelang laga menghadapi PSM Makasar dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL) di Stadion Gelora Jakabaring, Rabu (26/5) nanti, pelatih Rahmad Darmawan memantapkan persiapan tim.
Menurut pelatih asal Metro Lampung ini, PSM sudah banyak mengalami perubahan di putaran kedua. Pembelian dan perombakan pemain pemain asing di tubuh PSM memberikan banyak perubahan permainan. Terutama kekuatan lapangan tengah dan depan.

"Makasar banyak melakukan perombakan pemain. Mereka memiliki 4 pemain asing bagus. Dengan perubahan itu terlihat kekuatan mereka dari lini tengah. Mereka memiliki Luis Alejandro Pena dan pemain lokal Heru Nerli. Keberadaan dua pemain ini membawa perubahan permainan PSM," kata pelatih Rahmad Darmawan, Senin (24/5).

Menurut RD, khususnya Nerli sangat klop dengan dua striker asing PSM yakni, Hwan Park dan Shin Hyu Joon. Namun Hwan Park absen karena akumulasi kartu kuning.

"Namun absennya Hwan Park tidak mengurangi kekuatan PSM," ujar RD.

Maka menghadapi PSM, RD sapaannya akan memaksimal jedah 5 hari jelang PSM. Anak asunya harus kerja ekstra waspada. Sebab dia tidak akan menyia-nyiakan dua laga home.

"Ini laga kandang, tentunya kami inginkan kemenangan," tegas RD.
03.04

Manajemen Bantah RD ke Persib

PALEMBANG - Isu mengenai kepindahan Rahmad Darmawan ke Persib Bandung sangat kencang berhembus. Namun manajemen Sriwijaya FC membantah isu tersebut. Justru manajer SFC Hendri Zainudin akan mempertahankan RD sapaannya hingga dua musim ke depan.
Justru menurut Hendri, manajemen tengah mengincar dua pemain Persib R Atep dan Cristian Gonzales. Kedua pemain ini justru menjadi target utama rekrutmen pemain untuk musim kompetisi mendatang.

"Tidak benar RD akan ke Persib. Itu hanya isu saja. Justru kami tengah mengincar Atep dan Gonzales. Sejauh ini kami intensif mendekati keduanya," ujar Hendri di Sekretariat SFC, Senin (24/5).

Menurut Hendri, SFC saat ini mantap dengan skuad yang ada termasuk keberadaan pelatih Rahmad Darmawan akan dipertahankan di musim mendatang. Memang ada beberapa pemain yang akan dipertahankan dan dilepas. Tetapi hingga saat ini manajemen belum memberikan nama-nama pemain mana yang dipertahankan dan siapa yang akan dilepas.

"Saat ini kita masih konsentrasi menghadapi sisa akhir kompetisi dan Piala Indonesia. Rencana perombakan tim memang ada, tetapi untuk dua pemain Persib itu Atep dan Gonzales memang kita incar," ujarnya.
02.45

Alamsyah Gantikan Peran Zah

Sriwijaya FC dipastikan tanpa tiga pilar (Zah Rahan Kranger, Cristian Worabay dan Ambrizal) saat menjamu PSM Makasar pada laga lanjutan Djarum Indonesia Super Legaue (DISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (26/5) nanti. Meskipun demikian coach Rahmad Darmawan tidak begitu khawatir.

Diakui RD sapaan akrabnya, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini, masih memiliki beberapa nama yang bisa ditempatkan pada posisi itu, tentunya dengan kualitas permainan yang tidak jauh berbeda. Terutama pada posisi belakang yang bakal ditinggalkan Ambrizal dan Cristian Worabay.

Masih kata suami Dinda Eti ini, stok untuk pemain belakang cukup banyak. Pada pos wing bek kanan ada Slamet Riadi, M Nasuha, dan Tony Sucipto. Kemudian untuk defender ada Charis Yulianto, Precious Emuejeraye, Bobby Satria dan AA (Nanak) Ngurah Wahyu.

“Kami akan pilih pemain yang paling siap baik dari segi fisik maupun mental. Siapa pemain belakang yang akan saya mainkan masih belum bisa kami pastikan sekarang. Kami terus memantau kondisi semua pemain hingga menjelang pertandingan,” ujar RD kepada Wartawan usai latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, kemarin, (23/5).

Tapi, untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Zah Rahan mantan pemain timnas era 80-an ini, lebih memilih Alamsyah Nasution. Lanjutnya, pemain kelahiran 10 Juni 1981 itu ditengarai memiliki permainan yang lebih menyerang dan tidak jauh berbeda dengan karakter permainan Zah Rahan.

“Lagi pula Alamsyah sudah biasa diplot pada posisi itu saat Zah Rahan absen. Selain memiliki pasing yang baik Alamsyah memiliki akurasi tendagan bola mati. Kami berharap Alamsyah dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkas pria yang gemar memakai topi ini.

Sementara itu, Alamsyah sendiri mengaku cukup siap. Dikatakan mantan pemain PS Palembang itu, beban yang cukup berat untuk mengantikan peran yang ditinggalkan pemain bintang macam Zah Rahan. Meskipun demikian, dia tetap optimistis tetap akan memberikan yang terbaik bagi Sriwijaya Mania (sebutan fans Sriwijaya).

“Kami dan rekan-rekan telah menyatukan visi untuk dapat memenangkan dua laga home sisa. Meski sudah tidak berpeluang juara kami tetap akan berusaha untuk masuk papan atas,” timpal Alamsyah.
18.17

Tiket SFC Turun Hingga 50 Persen

Penurunan penampilan Sriwijaya FC di lima pertandingan terakhir di semua ajang kompetisi memengaruhi animo jumlah penonton yang datang ke Stadion Gelora Jakabaring. Oleh karena itu pengelola tiket mengambil kebijakan dengan menurunkan harga tiket normal sebesar 50 persen.

Anak asuh RD tidak mampu meraih kemenangan dalam 5 pertandingan terakhir. Yakni imbang lawan Persija 1-1, Sabtu (8/5) dan Persisam 2-2, Senin (10/5) di Piala Indonesia.

Kemudian kalah 1-4, Rabu (12/5) di ajang Asian Football Confederation (AFC). Juga kalah dari Persib 0-1, Senin (17/5) dan Pelita 2-3, Kamis (20/5) di ajang Indonesia Super Liga (ISL).

Akibat dari penurunan ini, selain merugikan SFC dari segi pemasukan dari sektor tiket, juga mengurangi dukungan penonton kepada Keith Kayamba Gumbs cs.

Hal inilah yang dikhawatirkan pengelola tiket dan manajemen SFC, bahwa dua laga home Indonesia Super Liga (ISL) akan sepi penonton.

”Memang akan sangat berpengaruh. Padahal dua pertandingan terakhir di kandang ini sangat penting bagi kita. Sebab sangat menentukan posisi SFC, meski harapan untuk masuk 4 besar itu sudah jauh,” ujar Hendri, Jumat (21/5).

Untuk itu anggota DPRD Banyuasin ini berharap suporter dan masyarakat tetap memberikan dukungan langsung kepada dua pertandingan terakhir SFC.

Secara terpisah pihak pengelola tiket Pandji Lalang Buana Enterprise akan memberikan potongan harga tiket pertandingan dari 10-50 persen. Potongan harga tiket ini sebagai hadiah bagi suporter dan masyarakat Sumsel.

Yakni jika sebelum tiker tribun VVIP Rp 100 ribu diturunkan menjadi Rp 50 Ribu, tribun VIP dari Rp 75 ribu menjadi Rp 40 Ribu, selanjutnya tiket tribun Barat Atas dari Rp 40 ribu menjadi Rp 30 Ribu,

tiket tribun Timur dari Rp 30 ribu menjadi Rp 25 Ribu, dan tiket tribun Utara-Selatan Rp 20 ribu menjadi Rp 15 Ribu.

“Sebab sudah memasuki akhir kompetisi. Penurunan harga tiket ini sebagai hadiah bagi masyarakat Sumsel, fans dan terutama bagi suporter yang selama ini selalu mendukung SFC,” jelas Amran.

Secara terpisah Presiden Simanis Qusoy juga menghimbau kepada masyarakat Sumsel dan fans tetap memberikan dukungan kepada SFC. Sebab Zah Rahan dkk memerlukan dukungan dalam laga terakhir baik di ajang ISL lawan PSM Makasar dan Persiba Balik Papan.

Qusoy juga mendukung rencana digelarnya pertandingan ketiga babak 16 besar Piala Indonesia SFC vs PSMP Mojokerto di Palembang.”Kami suporter tetap memberikan dukungan kepada SFC apapun yang terjadi,” kata Qusoy.


Penurunan Harga Tiket ISL
VVIP: Rp 100 ribu menjadi Rp 50 ribu
VIP: Rp 75 ribu menjadi Rp 40 ribu
Barat Atas: Rp 40 ribu menjadi Rp 30 Ribu
Timur: dari Rp 30 ribu menjadi Rp 25 Ribu
Utara-Selatan: dari Rp 20 ribu menjadi Rp 15 Ribu.
17.43

SFC Harus Siapkan Dana Rp130 Juta

Setelah sempat menjadi polemik, pihak Badan Liga Indonesia (BLI) menawarkan pertandingan ketiga babak 16 Besar Piala Indonesia antara Sriwijaya FC versus PSMP Mojokerto digelar di Palembang pada 3 Juni mendatang.

Namun pihak manajemen SFC belum menerima tawaran itu, sebab jika pertandingan digelar di Palembang, maka SFC akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Total biaya yang dikeluarkan pihak manajemen mencapai Rp 130 juta. Jika pertandingann PSMP vs SFC digelar di Palembang, maka sebagai tuan rumah SFC harus menanggung biaya akomodasi,

penginapan, dan transportasi PSMP selama tiga hari serta menanggung tiket penerbangan panitia pusat dan PSMP Mojokerto Jakarta-Palembang.

“Kepastian itu setelah komunikasi yang kita jalin dengan pihak BLI melalui Manajer Bidang Kompetisi Darwis Satmoko. Intinya kita siap jika ditunjuk sebaga tuan rumah meski masih harus pikir-pikir,” kata Manajer SFC Hendri Zainudin, Jumat (21/5).

Menurut Hendri, sejak awal SFC memang sebagai salah satu tuan rumah babak 16 besar Piala Indonesia. Namun pengeluaran biaya yang tidak sedikit menjadi persoalan.

Apalagi manajemen sangat bergantung kepada penjualan tiket untuk menanggung biaya pertandingan. Sementara itu minat masyarakat untuk menonton langsung ke Stadion sudah menurun.

”Kita masih ragu menyambut tawaran ini, sebab kita berharap masyarakat memberikan dukungan kepada SFC. Namun belakangan kondisi stadion terlihat sepi. Apalagi pertandingan ini merupakan laga penentuan untuk lolos ke babak 8 besar,” ujar Hendri.

Seperti diketahui babak 16 besar Piala Indonesia khususnya di Grup J masih menyisakan satu pertandingan, ada tiga tim yang memiliki kans lolos yakni SFC, Persisam, dan Persija.

Peluang itu sangat bergantung dengan hasil akhir pertandingan SFC versus PSMP Mojokerto dan Persisam vs Persija.

Maka BLI pun sempat memutuskan agar tidak ada kesan main mata dan tegaknya fair play, pertandingan digelar dalam waktu bersamaan namun di tempat terpisah yakni, SFC vs PSMP di gelar di Jakarta dan Persisam vs Persija di Surabaya.

Namun belakangan BLI berubah pikiran khusus untuk pertandingan SFC vs PSMP ditawarkan di Palembang.

Hal ini dibenarkan Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid yang telah berkomunikasi dengan Darwis dari BLI.”Benar kita terus melakukan komunikasi dengan BLI dan kita menyambut baik tawaran itu,” ujar Faisal
17.42

Worabay - Ambrizal - Zah Absen Lawan PSM

PALEMBANG - Kekalahan lawan Pelita Jaya di Stadion Singa Perbangsa Karawang, Kamis (20/5) tidak hanya membuat Sriwijaya FC tertahan di peringkat delapan klasemen sementara Indonesia Super Liga (ISL), tetapi juga kehilangan tiga pemain pilarnya Cristian Worabay, Ambrizal, dan Zah Rahan Krangar.

Ketiga pemain ini akan absen saat SFC menjamu tamunya PSM Makasar dalam lanjutan ISL di Stadion Gelora Jakabaring, Rabu (26/5) nanti.

Khususnya Ambrizal masih mengalami cedera engkel dan diperkirakan harus beristirahat hingga 1 pekan, sementara Zah Rahan dan Worabay harus absen karena menjalani larangan satu kali bertandingan setelah terkena akumulasi kartu kuning.

"Berdasarkan keterangan BLI, Worabay dan Zah absen karena akumulasi kartu kuning, sementara Ambrizal cedera dan kondisinya masih dipantau tim medis SFC," kata Manajer SFC Hendri Zainudin.
03.52

Perang Bintang Tutup Rangkaian DISL

JAKARTA – Laga penuh gengsi “Perang Bintang” bakal menutup rangkaian kompetisi paling gebyar di Bumi Nusantara Djarum Indonesia Super League (DISL) 2009/2010. Laga yang mempertemukan juara DISL 2009/2010 melawan pemain terbaik pilihan masyarakat liga musim ini.

CEO Liga Indonesia Joko Driyono di Jakarta, Kamis (20/5) malam menyatakan, sebanyak 56 pemain dengan komposisi enam kiper, 15 defender, 20 gelandang, dan 15 penyerang ditetapkan sebagai nominator pemain yang akan dipilih masyarakat lewat SMS.

“Penentuan nominator hanya untuk memudahkan masyarakat memilih. Penentuan didasarkan statistik pemain selama bermain di kompetisi termasuk minutes of play, gol, disiplin, dan hal-hal teknis lainnya sehingga inilah pemain terbaik yang ada di kompetisi musim ini,” kata Joko dalam peluncuran event ini di Stadion GBK.

Hadir juga dalam peluncuran event ini mantan pemain seperti Oyong Liza, Joppie Lepel, Adi Mulyadi, Surya Lesmana dan Ricky Yacob.
Muncul nominator kiper Markus Horison dari Persib, Edi Sibung yang saat ini memperkuat PSPS Pekanbaru. Sedang untuk kategori gelandang, polling sementara diduduki Diva Tarkas (PSM Makasar). Di pemain depan, nama Boas Solossa terlihat masih menjadi favorit publik untuk sementara. Kategori pelatih, arsitek Arema Indonesia, Rene Albert untuk sementara masih di puncak polling.

“Peran masyarakat untuk melakukan SMS dengan memilih pemain favorit sangat ditunggu karena apresiasi voter akan diberikan hadiah menarik, dan yang lebih penting akan menjadi bagian sejara Perang Bintang 2010,” kata Joko Driyono.

Poling sendiri dapat dilakukan masyarakat dengan mengirim SMS ke nomor 9858. Untuk program ini, PT Liga Indonesia memberi batas akhir hingga 3 Juni mendatang.

Dalam rangkaian Perang Bintang ini juga berlangsung Perang Bintang U-21 antara juara Persib U-21 melawan bintang U-21 dan "One Day Football Festival". Selain itu pada 4 Juni, Liga diundang Kedutaan Belanda untuk menyaksikan film dokumentar legenda sepak bola Belanda Johan Cruyff.
21.54

Kalah, SFC Bertahan di Peringkat 8 ISL

Sriwijaya FC menelan kekalahan atas Pelita Jaya dengan skor 2-3 dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL) di Karawang, Kamis (20/5).
Gol SFC dilesakkan Obiora menit 5 dan Pavel Solomin menit 35. Namun dibalas Pelita melalui gol Superdi menit 62, dan Barkuoi menit 64 dan Marwan menit 73. Kekalahan ini membuat SFC tertahan di peringkat 8 Klasemen sementara Indonesia Super Liga (ISL), sementara Pelita memiliki harapan untuk keluar dari zona degdradasi.

Sejak menit awal, kondisi SFC memang sedikit meragukan menyusul masalah yang menimpa 4 pemain andalan mereka Charis Yulianto, Ambrizal, Cristian Worabay dan Isnan Ali.
Meski sempat diragukan pasca rentetan masalah yang menimpa Charis cs atas aksi pemukulan yang mereka lakukan terhadap suporter, karena dikhawatirkan memengaruhi psikologi, pelatih Rahmad Darmawan justru menurunkan 4 pemain bermasalah yakni Charis Yulianto, Isnan Ali, dan Ambrizal serta Cristian Worabay.

Bahkan Charis, Isnan, Ambrizal diturunkan sejak awal. Sementara Cristian Worabay sempat dicadangkan. peran Worabay di sayap kanan dipercayakan kepada Ambrizal, karena RD mengandalkan formasi 4-3-3. Dalam pertandingan ini Kapten Tim Kayamba harus absen karena akumulasi kartu kuning. RD memercayakan ban kapten kepada Charis Yulianto.

Namun tidak mengurangi spirit Laskar Wong Kito. Meski harus dikejutkan dengan serangan cepat di menit ke 2 oleh anak Pelita Jaya. Namun Ferry cs berhasil menggagalkan peluang anak asuh Dajajang Nurjaman.

Selanjutnya giliran SFC melakukan tekanan. Hasil di menit 5, Anoure Obiora membawa SFC unggul atas Pelita Jaya. Gol Obiora memanfaatkan umpan cantik Zah Rahan dari sisi kanan lapangan. Dengan tenang pemain asal Nigeria ini mencukil bola menundukkan kiper Alo Barkah. Kedudukan 1-0 untuk sementara bagi SFC. Pelita terus berusaha menekan. Namun SFC memilih bermain disiplin menjaga lini belakangnya. Tampak Ferry harus berjibaku mengamankan gawangnya. Memasuki menit 20, defender andalan Sriwijaya FC yang mengalami cedera serius dan harus ditarik keluar. Peranannya digantikan Crisitan Worabay. Keluarnya Ambrizal membuat SFC harus tertekan. Beberapa kali Pelita terus menekan. Bahkan memasuki menit 22, M Ridwan nyaris membobol gawang SFC. Namun gigagalkan kiper andalan Laskar Wong Kito Ferry Rotinsulu.

Namun Worabay mulai klop dan memperbaiki permainannya. Memasuki menit 29 SFC berbalik melakukan tekanan. Beberapa kali kerjasama Zah, Pavel, dan Obiora membahayakan gawang Pelita. Bahkan Obiora mendapatkan peluang matang di menit ke31. Namun tendangannya masih melebar ke sisi gawang SFC. Begitu juga tendangan Nasuha memanfaatkan umpa Pavel masih gagal menemui sasaran.

SFC terus meningkat tekanan. Setelah gagal menuntaskan 2 peluang matang, kali anak asuh Rahmad Darmawan benar-benar menuntaskan peluang matang. Melalui akselerasi Cristian Worabay di sisi kanan lapangan.

Dengan cedik pemain asal Papua yang tengah dirundung masalah ini melepas crossing terarah. Pavel dengan cerdas mengambil umpan itu dengan sudulan terarahnya menundukan kiper Ali Barkah menit 35. Kedudukan 2-0 untuk SFC menjelang akhir babak pertama.

3 Gol
Memasuki babak kedua pelatih Djajang Nurjaman melakukan pergantian pemain dengan memasukkan striker Redouane Barkoui menggantikan Jajang Mulyana. Ia berharap striker asal Marokko ini mampu memberikan tekanan untuk mengejar ketinggalan.
Pelita Jaya kembali menekan dan mendapatkan peluang, namun tendangan keras Khusnul Yakin digagalkan Ferry Rotinsulu. Djajang Nurjaman kembali melakukan pergantian pemain dengan menarik Khusnul dan memasukan Vizkara. Masuknya pemain asing Pelita ini mampu memberikan tekanan kepada lini belakang SFC. Namun digagalkan lini belakang SFC yang tampil disiplin.

Djajang kembali mengganti I Made Wirahadi dan memasukkan S Marwan. Sementara dari Sriwijaya FC, pelatih Rahmad Darmawan melakukan pergantian pemain. Pelatih asal Metro Lampung ini memasukkan Tony Sucipto untuk menggantikan winger Arif Suyono. Namun SFC kebobolan di menit 62 melalui Supardi setelah tendangan mengenai kepala Charis yang tidak mampu diantisifasi kiper Ferry.

RD memasukkan Tony agar SFC lebih bertahan. SFC kembali kebobolan di menit 64 melalui gol Barkoui usai menyambut umpan Vizkara. Pemain asal Marokko ini menyudul bola yang tidak mampu diamankan Ferry. Tensi permainan berlangsung keras, Worabay terima kartu kuning di depan kotak penalti. Reduane Barkoui mengambil tendangan namun digagalkan Charis. Bola liar diambil Ardan Aras yang memberikan umpan kepada Marwan. Dengan cerdik penyerang Pelita ini menundukkan Ferry Rotinsulu menit Marwan 73. SFC berusaha melakukan tekanan peluang didapatkan Worabay tetapi digagalkan kiper Pelita Ali Barkah.

Sementara pelatih Rahmad Darmawan mengganti M Nasuha dan memasukkan Octavianus untuk menambah daya gedor SFC. Memasuki menit 83 Zah Rahan mendapatkan kartu kuning karena melakukan pelanggaran terhadap pemain belakang Pelita. Hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap bertahan 3-2 untuk keunggulan Pelita.
03.55

El Capitano Jadi Spirit Charis

Tak satu pun boleh meragukan skill Libero Sriwijaya FC Charis Yulianto saat beraksi di lapangan hijau. Buktinya pemain kelahiran, Blitar 11 Juli 1981 ini, selalu menjadi pilihan utama, baik di tim Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC), maupun di skuad timnas senior.


Oleh karena itu wajar jika coach Rahmad Darmawan, memiliki penilaian lebih terhadap pemilik tinggi 183 cm itu. Meski masih menyisakan permasalahan pribadi, saat menghadapi Pelita Jaya di Stadion Singapurbangsa Karawang petang ini, (20/5), Charis tetap akan diturunkan. Bahkan Charis bakal dipercaya menjadi kapten seiring absenya Keith “Kayamba” Gumbs akibat akumulasi kartu.

“Berani, disiplin mengamankan wilayah, serta susah dilewati. Dia (Charis, red) juga bisa membaca timing yang tepat untuk ikut membantu serangan," ujar RD sapaan akrabnya saat dihubungi.

Sementara, Charis sendiri tidak keberatan jika menyandang ban kapten. Menurut Charis el capitano (capten) bisa menjadi motivasi. ”Semua kami serahkan sama pelatih (RD, red). Dimainkan saja saya sudah sangat bersyukur. Apalagi kalau dipercaya menjadi kapten, bagi saya suatu anugrah,” timpal Charis.

Ditambahkan pemain yang sempat memperkuat beberapa klub elit dalam negeri ini (Persija, Persib dan Arema), pemain harus tetap bersikap profesional. Oleh karena itu, meski memiliki persoalan pribadi pemain harus tetap bermain maksimal.

“Secara fisik dan mental saya sangat siap menghadapi Pelita besok (hari ini, red). Dilapangan kita harus menjadi pemain sejati. Tak boleh memikirkan persoalan atau kejadian diluar lapangan,” tambah kapten timnas senior ini.

Charis bertekat untuk mempersembahkan poin bagi tifosi (suporter) Wong Kito. Selain memperkokoh pertahanan Charis juga berharap mampu memberi motivasi bagi rekan-rekannya.

Menghadapi The Young Guns (sapaan Pelita), Charis tetap waspada. Diakuinya Supardi dan kawan-kawan selalu merepotkan tim asal Palembang ini, saat bersua baik dikandang maupun kandang. “Yang terpenting bagi pemain belakang adalah dapat berkoordinasi dan disiplin. Selain itu konsentrasi hingga selama pertandingan berjalan,” pungkas Charis.
18.36

Poci Tabu Bicara Gol

Penyerang Rahmat Rivai adalah pencetak satu dari tiga gol Sriwijaya FC saat mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 3-0 di Stadion Gelora Jakabaring, 24 November 2009 lalu.Berkah ini diharapkan berlanjut saat SFC menghadapi Pelita di kandangnya Singa Perbangsa, Kamis (20/5)."Doakan mudah-mudahan kami mampu mengimbangi Pelita Jaya ketika bermain di kandang," tegas Rahmad Rivai, Selasa (18/5).

Namun Poci tidak ingin berbicara soal target gol. Sebab membicarakan mencetak gol sebelum pertandingan sangat tabu pemain asal Tarnate itu."Sebab tabu bagi saya bicara gol. Bisa-bisa saya tidak mencetak gol," ujarnya.
23.35

Gumbs Cs Turun ke Peringkat 7

PALEMBANG, SRIPO — Sriwijaya FC memang kalah 0-1 dari Persib Bandung dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL) di Stadion Siliwangi, Senin (17/5) sore. Namun kekalahan itu patut diapresiasi. Juga bentuk pertanggungjawaban untuk tetap bertanding agar tidak kehilangan 3 poin.

Gol tunggal pemain Persib, Cristian Gonzales, pada menit ke-37 tidak terbalas sampai babak kedua berakhir. Berarti, peringkat SFC turun satu ke nomor 7 klasemen sementara.

Datang dalam kondisi yang lelah, berangkat pukul 06.00 dari Palembang dan tiba di Bandung pukul 13.00, Zah Rahan cs hanya sempat istirahat 1 jam untuk makan, mandi, mereggangkan otot setelah itu bertanding.

“Kami tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup karena baru tiba di Bandung pukul 13.00 dan langsung main jam setengah empat. Biar pun kalah tipis permainan anak-anak tadi bagus,”kata asisten Pelatih SFC Setyo Cipto usai pertandingan.

Hasil pertandingan itu, lanjutnya, menjadi modal menghadapi laga selanjutnya lawan Pelita Jaya di Karawang 20 Mei nanti.

Hal serupa juga ditegaskan Manajer SFC Hendri Zainudin, meski dalam kondisi lelah para pemainnya sangat fight dan memberikan perlawanan terbaik dalam pertandingan menghadapi Persib Bandung.

“Kami memaklumi karena konsentrasi sempat terpecah dengan permasalahan pemain kita. Tetapi semua sudah usai dan mereka sudah bergabung. Bagaimana pun kedatangan mereka mampu membangkitkan spirit bertanding SFC,” kata Hendri.

Namun kekalahan kemarin membuat SFC turun ke peringkat 7. Obiora cs yang masih mengantongi nilai 44 dari 31 pertandingan, turun dari peringkat 6, setelah Persiwa meraih kemenangan atas Persik dalam pertandingan Minggu (16/5). Persiwa kini mengantong nilai 46 dari 32 pertandingan.

Tidak Berkembang Pertandingan kedua tim berlangsung dalam tempo lambat. Baik SFC maupun Persib tampak sangat sulit mengembangkan permainan akibat kondisi yang lapangan buruk.

Secara bergantian Laskar Wong Kito maupun tuan rumah saling menyerang, namun tidak ada peluang matang yang mampu diciptakan.

Melihat permainan Persib tidak berkembang, pergantian pemain dilakukan pelatih Robby Darwis di menit 33, dengan menarik Satoshi Otomo yang kurang efektif dan digantikan Cucu Hidayat. Masuknya Cucu mengubah arah permainan Persib.

Cucu memberikan tekanan ke lini pertahanan tim tamu. Memasuki menit 37 Gonzales mampu memecah kebuntuan dengan menundukkan kiper Hendro Kartiko. Bermula dari kemelut di depan gawang SFC, bola jatuh di sudut kanan depan gawang, Gonzales yang tidak terjaga dengan cepat melakukan sontekan melewati kepala Hendro ke arah sudut kiri gawang SFC.

Ketinggalan 0-1, membuat Gumbs cs berani keluar untuk melakukan tekanan. Namun tidak ada peluang yang mampu diciptakan anak asuh RD. Sementara kapten tim Kayamba mendapatkan kartu kuning setelah menekel Eka Ramdani.

Hingga babak pertama usai kedudukan bertahan 0-1. Memasuki babak kedua, Persib Bandung yang sudah unggul satu gol terus melakukan tekanan terhadap tim tamu. Anak asuh Rahmad Darmawan berjuang keras mempertahankan pertahanan agar tidak kebobolan.

Pemain serba bisa Tony Sucipto tampak melakukan tekanan dan bermain sedikit keras dengan melakukan pelanggaran terhadap Airlangga Sucipto. Namun wasit tidak melihat hal itu sebagai pelanggaran. Hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap bertahan 0-1 untuk Persib.(ndr)
20.09

SFC Takluk 0 - 1 dari Persib

Kekalahan tipis 0-1 Sriwijaya FC dari tuan rumah Persib Bandung tak lepas dari buruknya kondisi lapangan Stadion Siliwangi, Senin sore, 17 Mei 2010 . Ini menjadi sorotan Pelatih SFC, Rahmad Darmawan.

Rahmad mengeluhkan kondisi lapangan yang buruk sehingga membuat permainan tidak menarik. Lapangan Siliwangi memang terlihat becek dan permukaannya tak rata. Akibatnya, para pemain susah mengontrol bola.

"Pemain hanya mengandalkan long pass dari belakang ke depan. Kami hanya bisa memainkan sedikit kombinasi," kata Rahmad seusai pertandingan.

Menurutnya, Persib lebih beruntung karena dapat memanfaatkan peluang tendangan bebas (set piece) di babak I. Lahirnya gol kemenangan Maung Bandung lewat Christian 'El Loco' Gonzales di menit 17 juga berawal dari set piece.

"Pada babak I, kami memainkan formasi 3-5-2 karena kekurangan pemain belakang. Di babak II, saya mengubah formasi menjadi 4-4-2 sehingga permainan kami menjadi solid. Kami bisa menguasai pertandingan babak kedua," lanjut Rahmad.

Meski begitu, Rahmad mengakui kemenangan Persib. Tuan rumah dianggapnya bermain lebih disiplin sehingga pantas meraih kemenangan.

Kondisi lapangan yang sulit juga diakui pelatih Persib, Robby Darwis. "Kami mengakui kondisi lapangan memang sulit, tapi pemain bisa memaksimalkan peluang yang ada. Kami memang memanfaatkan faktor kelelahan Sriwijaya yang baru datang jam 12."

Robby menyebut penguasaan bola pasukannya menjadi kunci kemenangan. Meski di babak II, Maung Bandung mulai terlihat kesulitan dan kelelahan.

"Itu karena pemain bernapsu untuk menambah gol. Sedangkan SFC mengubah formasi ke 4-4-2 sehingga menyulitkan kami. Serangan kami dari sayap jadi berkurang," lanjut Robby.

Rahmad Pasrah

Kubu Sriwijaya mengaku pasrah dengan kondisi pemain. Laskar Wong Kito bermain tanpa empat pemainnya yang terlibat pemukulan suporter.

"Saya tidak mau menyalahkan kondisi tim saat ini. Kondisi ini sudah saya persiapkan jauh-jauh hari. Terutama formasi melawan Persib," ucap Rahmad.

"Kami beruntung bisa datang ke Bandung. Tadi pagi, kami berangkat dengan tiga gelombang pesawat. Saya baru sampai di stadion jam 3," kata Rahmad lagi.

Rahmad sengaja datang terakhir dengan membawa empat pemain yang bermasalah: Charis Yulianto, Isnan Ali, Ambrizal dan Christian Worabay ke Bandung.

"Pemain sudah mulai tenang karena bisa bersama keempat pemain yang bermasalah. Tapi, mereka tak bisa dimainkan karena masih kelelahan setelah tiga malam di penjara," tutup Rahmad.
05.10

Rahmad Darmawan Tetap Dampingi Sriwijaya FC

Perjuangan para pemain Sriwijaya FC saat bentrok dengan tuan rumah Persib di Stadion Siliwangi, Bandung, Senin (17/5) sore ini, dipastikan tetap didampingi pelatih Rahmad Darmawan.

Kepastian itu diperoleh setelah pelatih yang akrab disapa RD ini menyatakan, dirinya tetap akan menyusul pemainnya ke Bandung, yang sudah lebih dahulu terbang meninggalkan Palembang sejak pagi tadi, sekitar pukul 0600 WIB.

Dikatakannya, keputusan menyusul timnya tersebut dilakukan, setelah empat pemainnnya yang ditahan aparat keamanan kota besar Palembang sejak beberapa hari lalu, akibat kasus dugaan penganiayaan, mendapat penangguhan, sehingga ia pun bisa terbang ke Bandung bersama emat pemainnya itu.

“Setidaknya, penangguhan penahan ini bisa membebaskan pemain kami yang dalam tanda kutip teraniaya. Hal ini pun cukup melegakan, karena misi kami untuk membebaskan mereka bisa tercapai. Saya pun akan segera terbang menyusul tim yang sudah lebih dahulu berangkat ke Bandung bersama empat pemain kami yang ditahan tadi,” katanya.

Seperti diketahui, mantan pelatih Persija Jakarta dan Persipura Jayapura ini menolak berangkat ke Bandung dan memutuskan untuk tetap mendampingi Charis Yulianto, Isnan Ali, Ambrizal, dan Christian Warobay yang ditahan di Mapoltabes Palembang sejak beberapa hari lalu, karena diduga melakukan penganiayaan berat.
22.22

RD Akhirnya Lega

PALEMBANG, SRIPO — Sebagai pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan juga berperan sebagai seorang ayah sekaligus kakak bagi para pemainnya. Sehingga ia sangat lega setelah melihat empat pemainnya Charis Yulianto, Ambrizal, Isnan Ali, dan Cristian Worabay yang kini sedang menjalani masa penahanan di Sel Tahanan Poltabes Palembang sudah dapat tersenyum.

“Seumur hidup saya belum pernah menangis. Melihat orang tua saya jatuh sakit pun saya tidak sampai menangis, tetapi melihat kondisi mereka saya menangis. Karena mereka sudah seperti anak dan adik saya,” jelas Rahmad Darmawan, Minggu (16/5).

RD lega setelah ada kesepakatan damai dengan Yopi cs. Perdamaian memang sempat alot dan bertele-tele karena belum ada kata sepakat. Namun Yopi cs akhirnya membubuhkan tandatangan dan berdamai dengan 4 pemain yang terlibat pemukulan.

Seiring dengan adanya perdamaian, maka memberikan harapan bagi para pemain untuk mendapatkan keringanan hukum. Pemain pun sudah bisa tersenyum meski masih menjalani penahanan di Sel Poltabes Palembang hingga Senin (17/5).

“Saya lega melihat mereka sudah bisa tersenyum lagi,” ujar RD.

Menurut pelatih asal Metro Lampung ini, dengan adanya kesepakatan damai seluruh pemain SFC lainnya bisa bernapas lega. Mereka kembali berkonsentrasi menghadapi Persib Bandung, di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (17/5) pukul 15.30.

Meski demikian, RD absen dalam pertandingan itu, karena harus mendampingi pemainnya yang sedang diproses secara hukum di Poltabes Palembang. Sebagai orang tua dan seorang kakak bagi keempat pemain itu, RD merasa sangat bertanggungjawab mendampingi mereka hingga proses hukum selesai.

“Saya tidak berangkat. Tetapi ada asisten pelatih dan manajer yang akan mendampingi tim. Saya menunda keberangkatan dan mengikuti proses hukum yang dijalani pemain saya. Saya harus mendampingi mereka. Meski tanpa saya. Tim pasti mampu tampil bagus dan maksimal,” jelas RD.

Komitmen itu ditunjukkan RD sejak Charis cs menjalani pemeriksaan Jumat (14/5). Tak sekalipun RD pergi meninggalkan Charis cs dari ruang pemeriksaan dan makan siang bersama. Bahkan ia menemani keempat pemainnya makan siang bersama. RD pun tidak segan-segan menunggu pemainnya di ruang tunggu sel tahanan hingga subuh demi kenyamanan keempat pemainnya.

Ingat Jasanya Seperti diketahui Charis Yulianto, Ambrizal, Isnan Ali, dan Cristian Worabay adalah pilar lini belakang SFC selama 3 musim terakhir. Mereka juga anggota Timnas seiring dengan dipanggilnya kembali Worabay semasa tim ditangani pelatih Benny Dollo.

Charis merupakan Kapten Timnas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best defender Copa Dji Sam Soe edisi 2008/2009. Pemain yang pernah memperkuat Arema Malang, Persib, dan Persija ini turut berjasa membawa SFC meraih double winner 2007/2008 dan memertahankan Piala Indonesia 2008/2009. Begitu juga dengan Isnan Ali dan Cristian Worabay. Berlabel Timnas dan tercatat sebagai wing bek terbaik di Indonesia.

Isnan adalah putra asli Makasar yang sudah malang melintang di beberapa klub ternama setelah memutuskan berlabuh di SFC. Sementara Ambrizal adalah pemain asal Riau yang sudah berpengalaman. Berposisi sebagai bek, pemain bertinggi 182 cm ini memiliki naluri serang tinggi. Ia juga tercatat pernah menerima nominasi the beast defender Copa Dij Sam Soe edisi 2008/2009. “Artinya satu yang perlu dicatat dalam sejarah, mereka adalah pemain-pemain yang berjasa membawa SFC meraih double winner dan memertahankan Piala Indonesia,” kata Manajer SFC Hendri Zainudin.

Belum Tentu Surat penangguhan yang sudah diajukan oleh manajer SFC kepada pihak Poltabes Palembang akan ditanggapi hari ini, Senin (17/5). Hal tersebut dibenarkan oleh Wakasat Reskrim AKP Hans Rachmatulloh.

“Setiap orang berhak mengajukan surat penanguhan. Namun hal tersebut bergantung syarat-syaratnya, apakah memenuhi atau tidak,” terangnya.

Menurutnya pada hari Sabtu dan Minggu, administrasi di Poltabes ditutup sehingga dalam pengurusan surat penangguhan tersebut tertunda.

“Kalau kita proses kemarin, kan masyarakat nanti bertanya-tanya. Ada apa ini, padahal hari Sabtu dan Minggu kan lagi libur,” terangnya.

Hans menambahkan bahwa meskipun surat penangguhan tersebut sudah selesai diproses, pihaknya tidak menjamin jika Charis cs akan langsung dikeluarkan.

“Enggaklah, kita tidak dapat memastikan apakah keempat pemain akan dikeluarkan jika surat penangguhan selesai diproses. Menurut KUHAP, syarat dalam penangguhan penahanan ada tiga yakni tersangka tidak akan melarikan diri, tersangka tidak akan mengulangi perbuatannya lagi serta tersangka tidak akan menghilangkan barang bukti,” tegasnya.

Sedangkan pelatih SFC Rahmat Darmawan mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan kasus tersebut. Dirinya menyayangkan tidak adanya hubungan baik antara pemain dan suporter.

“Saya hampir setiap jam menerima sms atau telepon dari suporter dan fans SFC. Dari ribuan suporter itu, delapan puluh persennya memberikan dukungan kepada SFC dan sisanya hanya memojokkan saja.

Didukung Suporter Sekitar pukul 09.00, sejumlah delapan orang perwakilan dari Sriwijaya Facebooker Community (SFC) yang anggota sudah berjumlah 16 ribu orang memberikan dukungan kepada Charis cs.

“Kedatangan kami untuk memberikan dukungan moril buat Charis dan kawan. Kami juga prihatin dengan kasus pemukulan ini,” ujar Aan Ariadin ketua rombongan.

Selama satu jam berada di dalam ruangan tersebut, mereka membicarakan mengenai hal-hal yang menyenangkan.

Namun berbeda dengan suporter dari Si Manis dengan ketua rombongan Qusoy. Mereka datang menjenguk ke ruang tahanan Poltabes Palembang sekitar pukul 15.30. Sebanyak puluhan suporter dari Si Manis datang untuk memberikan dukungan moril. Namun, punggawa SFC tidak berkenan untuk menemui mereka. Akhirnya para suporter keluar dari ruangan dengan kecewa.
20.19

Saya Cinta SFC

PALEMBANG, SRIPO — Upaya keras manajemen Sriwijaya FC membebaskan empat pemain, Charis Yulianto, Christian Worabay, Ambrizal, dan Isnan Ali yang ditahan polisi di Mapoltabes Palembang, terus dilakukan.

Pelatih SFC Rahmad Darmawan sampai mendatangi rumah Yopi Satria (24) korban pemukulan Charis Cs yang paling parah, di Sukabangun, Sabtu (15/5) pukul 01.00 dini hari.

RD datang bersama Sekretaris PT SOM, Faisal Perdana, dan pengurus SFC lainnya. Mereka mengupayakan perdamaian dengan menemui Sahabudin-Roibah, orangtua Yopi. Namun, Sahabudin mengatakan keputusan berada di tangan Yopi yang masih dirawat di RS Charitas. Rombongan pulang pukul 02.00.

Itu upaya ketiga pihak manajemen. Sebelumnya, pukul 23.00 Kamis (14/5), manajemen datang ke RS Charitas, tapi tak berhasil bertemu Yopi di ruang Elizabaeth 1. Dan Manajer SFC, Hendri Zainuddin sudah bertemu dengan Yopi siang harinya mengupayakan tanda tangan Yopi (untuk berdamai) juga belum berhasil.

Barulah Sabtu pukul 17.30 kemarin draft perdamaian ditandatangani kedua belah pihak (da otomatis laporan ke polisi pun dicabutnya). Apa alasan Yopi bersedia damai? Suporter Sriwijaya Mania Sumsel yang menjabat Koordinaor Wilayah Sukabangun ini mengaku kaget mengetahui SFC terancam bubar dari media pagi harinya.

“Dalam hati saya masih cinta Sriwijay FC. Dengar kabar kalau masalah berlanjut SFC bubar, sayang sekali. Ini aset dan kebanggaan masyarakat Sumsel,” katanya kepada Sripo.

Dia menyadari dendam tidak menyelesaikan masalah. Keinginannya memberi pelajaran pada empat pemain SFC yang telah bertindak brutal telah terpenuhi.

“Teman-teman juga mendukung, bahkan sejak sebelumnya. Pemain sudah mengakui kesalahan, harapan saya sudah terpenuhi,” katanya.

Kondisi kesehatan Yopi sudah jauh membaik, meski biru bekas bengkak di bawah mata kanannya masih terlihat. Pelipis kirinya tidak diperban lagi, begitu juga hidung yang sempat mengeluarkan darah. Hanya pada siangnya, dua gigi Yopi yang patah kena pukul terpaksa dicabut.

Yopi dijaga ibu dan temannya. Dia mengungkapkan, satu keinginan lain RD datang menjenguknya karena ada yang mau ditanyakan terkait keberadaan pelatih ketika penganiayaan terjadi di simpang Charitas, Sabtu (8/5) malam.

Yopi bicara lepas tanpa beban. Dia tegas membantah isu yang berhembus menyebut dia mengajukan syarat perdamaian uang Rp 200 juta dan diangkat jadi PNS. “Alangkah besarya uang Rp 200 juta itu, bisa langsung nikah saya. Apalagi jadi PNS, itu jaminan seumur hidup. Tidak benar itu,” katanya. Ibunya, Roibah, juga membantah.

Menurut Yopi, perjanjian yang disetujuinya, manajemen menanggung biaya pengobatan di RS dan rawat jalan. Kalau seandainya lima tahun kemudian ada gangguan mata Yopi sebagai akibat penganiayaan, pengobatan tetap ditanggung manajemen.

“Selain itu saya dijanjikan pekerjaan disektor swasta, jadi tidak benar saya minta PNS. Ada memang kompensasi memang, tapi tidak sebesar Rp 200 juta itu,” tegasnya.

Penabuh Drum

Siapa Yopi Satria? Bujangan ini menetap di Jl Sukabangun II dan kerja di perusahaan pembiayaan motor di Kayuagung sejak tahun 2007 lalu. Sejak itulah dia sering pulang ke Palembang naik motor untuk mendukung Sriwijaya FC tiap kali bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

Malam minggu lalu hari nahas bagi Yopi karena dia dipukuli pemain, ofisial, dan oknum TNI sepulang dari Jakabaring. Hatinya luka. Tim yang sudah didukung sejak take over klub Persijatim oleh Pemprov Sumsel musim kompetisi 2005/2006 malah mengantarkannya ke ruang unit gawat darurat RS Charitas bersama adiknya, Reza (15) dan Ari (18), dua suporter korban penganiayaan lainnya.

Dia rindu aplus tepuk tangan dan victory lap punggawa SFC menyambangi suporter usai pertandingan. Para suporter yang datang ke stadion, berpanas-panasan, dan berteriak tak kenal lelah mendukung Laskar Sriwijaya.
20.59

Pemain SFC di tahan

Empat defender tangguh Sriwijaya FC (SFC), Charis Yulianto, Ambrizal, Christian Worabay, dan Isnan Ali kini harus merasakan dinginnya jeruji besi Poltabes Palembang. Sekitar pukul 20.30 WIB, kemarin malam (15/5), keempat pemain yang terlibat kasus pengeroyokan atas suporter tersebut dipindah dari ruang Pidek Poltabes dan masuk sel tahanan nomor 9, bergabung bersama para tahanan lain.

Menggunakan celana pendek serta baju kaus oblong, keempat pemain tersebut dipeluk Coach Rahmad Darmawan. Tampak pula Manager SFC Hendri Zainuddin mengantar para pemain dari luar sel. Penahanan keempat pemain tersebut mengacu pada surat perintah penahanan dikeluarkan Wakasat Reskrim, AKP Hans Rachmatulloh Irawan Sik, tertanggal 15 Mei 2010.

Dalam Surat Penahanan No SP.Han/179/V/2010/Reskrim ditujukan pada Ambrizal, Surat NoSP.Han/180/V/2010/Reskrim ditujukan pada Isnan Ali, NoSP.Han/181/V/2010/Reskrim atas nama Christian Worabay serta NoSp.Han/182/V/2010/Reskrim atas nama Charis Yulianto, dikatakan, para pemaian ditetapkan menjadi tahanan negara Poltabes Palembang selama 20 hari. Terhitung 15 Mei hingga 3 Juni.

Heri Mukti SH, ketua tim kuasa hukum para pemain tersebut, sekitar pukul 20.00 WIB, sebelum penahanan, menyatakan, bakal melayangkan surat permintaan penangguhan setelah pihaknya mendapat surat penahanan resmi. “Sudah dapat surat penahanan, baru kita ajukan permintaan penangguhan,” ujar Heri di Poltabes kemarin.

Sementara Kapoltabes Palembang AKBP Drs Cahyo Budisiswanto melalui Wakasat Reskrim AKP Hans Rachmatulloh Irawan Sik, saat dikonfirmasi semalam, mengatakan, surat permintaan penangguhan penahanan telah diterima pihaknya semalam. Usai para pemain dipindah ke sel tahanan.

“Surat permintaan itu akan kita laporkan dulu ke pimpinan. Mungkin besok baru diproses. Kalau sekarang ini sudah malam. Jadi sementara, pemain tetap ditahan,” ujar Hans dihubungi pukul 21.00 WIB semalam.

Mengenai perdamaian antara pemain dan pihak korban tampaknya sudah terjadi. “Memang katanya sudah ada perdamaian. Cuma suratnya sudah di penyidik atau belum saya tidak tahu,” jelasnya.

Ditanya apakah surat ini bisa dijadikan pertimbangan untuk menangguhkan para pemain, Hans menyatakan itu bisa saja terjadi. “Yang jelas kita lagi mempertimbangkan hukum apa, alasan menangguhkan apa. Yang pasti, wewenang penangguhan adalah kewenangan penyidik,” tandasnya.

Sebelum dipindah di balik jeruji besi, sekitar pukul 07.30 WIB, kemarin, minus Zah Rahan Krangar, seluruh pemain SFC membesuk Worabay Cs. Kapten tim SFC sendiri, Keith Kayamba Gumbs bahkan terlihat membawa sarapan bagi Worabay Cs.

Pukul 12.00 WIB, para pemain baru terlihat keluar. Tak banyak komentar keluar dari para pemain. Hanya Tony Sucipto yang sempat mengeluarkan unek-uneknya. Tony Sucipto mengaku prihatin dengan penahanan tersebut. Dirinya berharap, rekan-rekannya tersebut dapat segera keluar dan kembali bergabung.

Sementara Coach Rahmad Darmawan saat itu mengaku terus mendampingi empat pemainnya yang ditahan. Rahmad mengatakan mendampingi empat pemainnya tersebut hingga pukul 04.00 dinihari kemarin. Hanya saja masalah proses hukum keempat pemainnya tersebut Rahmad tak mau berkomentar. “Statusnya tanya sama pengacaranya saja,” tukasnya.

Heri Mukti SH, ketua tim kuasa hukum usai membesuk kliennya, kemarin, mengatakan, terus berusaha agar para pemain kunci SFC tersebut tidak ditahan. Hingga siang kemarin, pihaknya bersama manajemen masih mengupayakan perdamaian kepada pihak korban. Hanya saja, dari enam poin perdamaian ditawarkan, masih terdapat satu poin yang belum diterima pihak korban.

Sayangnya, Heri tidak mau merinci poin-poin dimaksud. Heri juga tidak mau berkomentar seputar alasan para pemain melakukan pemukulan, termasuk apakah para pemain mengakui pemukulan seperti dilaporkan pihak korban. “Masalah itu masih dalam pemeriksaan. Bisa saja antara pemeriksaan dengan visum berbeda,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel, Wasista Bambang Utoyo menanggapi dingin masalah ancaman pemain SFC yang tidak ingin melanjutkan empat pertandingan sisa Djarum Indonesia Super League (ISL). Usai paripurna peringatan HUT Sumsel Ke-64 kemarin, Wasista mengatakan bila ancaman mogok main tersebut benar-benar terjadi berarti pemain SFC tidak profesional.

“Kita sederhana saja mikirnya, kalau mereka mengancam mogok dengan permainan yang tidak bagus, tidak usah dipakai lagi,” ujarnya.

Meski begitu, DPRD Sumsel tetap akan melihat aspirasi rakyat Sumsel untuk melanjutkan keberadaan SFC. Apakah masih menginginkan Sriwijaya FC atau tidak. “Ini perlu pembicaraan bersama antara Komisi V dan pihak SFC. Serta keinginan masyarakat Sumsel. Dan solusinya nanti adalah dengan mendengar aspirasi khalayak ramai” bebernya.

Menurutnya, terkait dana anggaran yang diperuntukkan bagi SFC melalui KONI Sumsel tidak bisa diputuskan secara sembarangan. “Diperlukan pertimbangan, kalau rakyat masih menghendaki SFC di Sumsel kita tidak bisa arogansi, karena itu untuk memberikan semangat anak muda dan masyarakat Sumsel, meskipun kita rugi sedikit nantinya,” cetusnya.

Ia juga mengusulkan agar SFC nantinya, paling tidak merekrut paling tidak 70 persen pemain lokal. Merealisasikan masalah ini, tentunya dibutuhkan pembinaan sejak awal.

Gubernur Sumsel, Ir Alex Noerdin sendiri saat dikonfirmasi meminta para wartawan menghentikan pemberitaan terkait kasus pemukulan pemain SFC kepada suporternya. Menurutnya, SFC merupakan tim kebanggaan Sumsel. Ketika diberitakan terus menerus bakal terjadi gayung bersambut yang dikhawatirkan memperparah keadaan.

“Jika sampai SFC tidak ada, kita juga yang rugi. Hal itu kita serahkan pada pihak berwajib,” urainya. Masalahnya, Sumsel yang akan menjadi tuan rumah SEA Games 2011 tidak lepas atas keberadaaan SFC.
18.20

Worabay Gemar Lontong Sayur

PALEMBANG - Pemain SFC, Worabay ternyata suka lontong sayur. Pagi tadi Sabtu (15/5) sewaktu akan sarapan pagi Mapoltabes Palembang, seorang petugas kantin terlihat datang mengantarkan sarapannya berupa lontong sayur untuk para pemain.

Awalnya, Worabay tidak suka dan hanya makan kue dan minum teh hangat. Seorang pemain lain dengan nada bercanda melontarkan agar Worabay diberi makanan sagu saja.

"Kasih makan sagu bae, papeda," kata pemain itu.

Spontan pemain lain yang mendengarkan gurauan ini langsung tertawa.

Lontong sayur yang dipesannya habis disantap.
22.45

Kayamba Bawa Sekantong Makanan

PALEMBANG - Striker SFC, Keith Kayamba Gumbs datang mengunjungi teman-temannya sambil membawa satu kantong makanan dengan menggunakan baju kaos dan celana pendek. Keith Kayamba Gumbs datang sendirian menemui rekan-rekannya di ruang pemeriksaan.
22.30

18 Pemain SFC Datangi Poltabes

PALEMBANG - Para pemain SFC yang jumlahnya 18 orang memenuhi ruang pemeriksaan Poltabes Palembang, Sabtu (15/5). Kedatangan mereka untuk memberikan dukungan moril kepada empat rekannya yakni Charis Yulianto, Worabay, Isnan Ali dan Ambrizal yang tersangkut masalah hukum dengan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap suporter usai pertandingan dengan Persija Jakarta, Sabtu (8/5) pekan lalu.

Pantauan Sripo selama berada di ruang pemeriksaan, ke-18 pemain SFC ini terlihat akrab. Mereka berfoto bersama dengan menggunakan ponsel. Terlihat yang paling sibuk adalah kiper SFC, Ferry Rotinsulu.
21.54

Kondisi SFC memprihatinkan

PALEMBANG - Diduga empat pemain Charis Yulianto, Ambrizal, Isnan Ali, dan Cristian Worabay akan ditahan. Kondisi ini membuat pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan gamang, kondisi tim terancam bubar sebelum kompetisi.Lakskar Wong Kito terancam tidak bertanding lawan Persib Bandung dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL), di stadion Jalak Harupat, Senin (17/5).

"Saya koordinasi dengan pemain, mereka ikut toleransi, nanti kita putuskan apa berangkat atau tidak ke Bandung. Kita lihat keputusan para pemain. Sebab semua akan terpengaruh karena SFC ini merupakan satu tim," kata Rahmad Darmawan ketika ditemui di Poltabes Palembang, Jumat (14/5). Sebab menurut RD, solidaritas pemain juga sama seperti suporter, mereka juga sangat tinggi kepeduliannya antar sesama pemain.

"Sama seperti suporter yang memiliki kepedulian dan solidaritas. Begitu juga pemain, mereka tidak mungkin bertanding sementara teman mereka diproses di kepolisian," ujarnya.

Menurut RD ada empat pertandingan sisa yang terancam tidak diikuti SFC karena kondisi ini. Semestinya semua pihak harus peduli dan melihat semuanya dari sisi kepentingan untuk tim yang membawa nama Sumsel.

"Kita lihat apakah empat pertandingan ini dapat kita ikuti. Atas semua permasalahan ini kita sudah dengan segala kerelaan meminta maaf dan memohon kepeduliannya. Tetapi tidak ada yang peduli dengan kondisi ini. Kalau kita sudah tidak mendapatkan dukungan harus bagaimana," ujarnya.

Sebab menurut RD pemain dan SFC sudah mendapatkan hukuman dari publik, nama mereka sudah terlanjur buruk di mata publik, pemain dan tim sduah dicap buruk.

"Sebab kita bukan penjahat dan kita sudah meminta maaf," ujarnya. Ditegaskan RD dengan kondisi ini dia tetap menggelar latihan Jumat sore ini, tetapi tetap memperhatikan 4 pemainnya dan kondisi psikologis pemain secara keseluruhan.

"Ini harus dipikirkan. Sore ini tetap latihan dan saya akan kumpulin pemain untuk menyikapi kondisi ini, keputusan akan saya buat sore ini, jika kondisinya seperti ini kita mungkin tidak berangkat ke Bandung dan tidak mengikuti 4 pertandingan lainnya," sergah RD.
02.37

Empat Pemain Sriwijaya FC di periksa polisi

Empat pemain Sriwijaya FC yaitu Charis Yulianto, Isnan Ali, Cristian Worabay, dan Ambrizal yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan dan pemukulan suporter, mulai diperiksa di Poltabes Palembang, Jumat (14/5).

Keempatnya menjalani pemeriksaan oleh petugas Poltabes Palembang yang dilakukan di ruang tertutup. Mereka didampingi Manager SFC, Hendri Zainuddin dan Direktur Keuangan, Augie Bunyamin. Beberapa menit setelah itu, nampak hadir pula pelatih SFC, Rahmad Darmawan.

Sebelumnya, Kapoltabes Palembang AKB Cahyo Budi Siswanto menyatakan pihaknya telah menetapkan empat pemain SFC itu, sebagai tersangka pelaku pengeroyokan dan pemukulan kepada suporter SFC seusai pertandingan melawan Persija Jakarta, di depan RS Charitas Palembang, Sabtu (8/5) malam. Beberapa suporter mengalami luka, dua di antaranya luka parah, yaitu Yopi dan Ari Mardani.

Keempat pemain setelah kejadian itu, sempat menjenguk korban pemukulan itu di Rumah Sakit Charitas, Minggu (9/5) malam. Saat tiba di RS Charitas pada pukul 20.30 WIB, keempat pemain itu sempat mendapatkan hujatan dari puluhan suporter Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) sejak sore secara bergantian membesuk Yopi.

Pihak keamanan RS pun harus bertindak untuk mengamankan keempat pemain itu, saat akan memasuki ruang rawat inap korban. "Kami sengaja datang dan menyatakan permintaan maaf secara tulus kepada korban, dan berharap niat kami yang tulus ini diterima. Kami menjadikan ini sebagai bahan introspeksi dan sangat menyesal sekali atas kejadian ini. Kami minta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Sumsel yang kecewa atas kejadian ini," kata Charis Yulianto, satu dari empat pemain SFC yang dilaporkan telah mengeroyok dan menganiaya sejumlah suporter, ketika memberikan keterangan seusai keluar dari ruangan perawatan korban. (
00.07

Recovery Cukup Membantu Obi Cs

PALEMBANG —Sriwijaya FC menjalani empat laga terakhir tanpa kemenangan. Kondisi ini membuat Kayamba cs harus benar-benar fokus menghadapi Persib Bandung, satu dari empat laga sisa Indonesia Super Liga (ISL), di Stadion Jalak Harupat, Senin (17/5).

Sebab hasil pertandingan empat laga sisi sangat menentukan posisi terakhir SFC yang kini bertengger di peringkat 6, dengan mengantongi nilai 44 dari 30 pertandingan. Posisi SFC sangat rawan tergusur oleh Persija, PSM Makasar, ataupun Persiwa dan tim-tim lainnya yang terus mengejar ketinggalan.

Seperti diketahui, Laskar Wong Kito kalah dari Persipura dengan skor 1-2 Rabu (5/5) di ISL, kemudian imbang lawan Persija 1-1, Sabtu (8/5) dan Persisam 2-2, Senin (10/5). Juga kalah dari tamunya Thai Port FC dengan skor 1-4 di ajang Asian Football Confederation (AFC) Cup.

Kondisi ini membuat posisi SFC cukup sulit untuk mengakhiri masa kritis karena harus bertanding di kandang Maung Bandung, julukan Persib. Kayamba cs tetap optimis untuk kembali merajut asa

yang tersisa dengan harapan mendapatkan poin di Jalak Harupat. Jedah 4 hari cukup menguntungkan bagi Zah Rahan cs untuk melakukan recovery.

“Kondisi pemain sangat kelelahan. Hari ini mereka diliburkan agar mendapatkan masa recovery yang cukup bagi pemain,” kata Rahmad Darmawan, Kamis (13/5).

Menurut pelatih asal Metro Lampung ini, meski dalam kondisi kelelahan, namun tidak ada pemain yang mengalami cedera. Makanya usai istirahat selama satu hari, SFC akan segera menggelar latihan persiapan untuk menghadapi Persib Bandung di ajang ISL dan Pelita Jaya.

”Besok (hari ini) kami akan menggelar latihan untuk persiapan dua pertandingan tandang,” ujar RD.

Secara terpisah striker Anoure Obiora Richard mengakui bahwa mereka dalam kondisi kelelahan akibat padatnya jadwal pertandingan. Jedah waktu selama 4 hari itu, ia manfaatkan dengan sebaik mungkin. Obi, sapaannya, berharap segera mengembalikan kebugarannya demi pertandingan di Bandung.

“Pertandingan lawan Persib sangat berat dan kami membutuhkan kemenangan di laga tersebut,” jelas Obi.

Obi optimis dengan istirahat yang cukup akan membuat mereka mampu menghadapi Persib. Terlebih lagi kedua tim memiliki rekor yang berimbang. Yakni dari 9 kali pertemuan SFC 3 kali menang, 3 kali kalah dan 3 kali imbang. Dalam laga terakhir putaran pertama lalu Gumbs cs ditahan imbang 1-1 oleh Atep cs.sripo

Head to head
12-12-2009 ISL Sriwijaya FC 1-1 Persib Bandung
17-04-2009 ISL Persib 3-2 Sriwijaya FC
09-09-2008 ISL Sriwijaya FC 4-2 Persib
27-11-2007 Divisi Utama Persib 0-1 Sriwijaya FC
04-03-2007 Divisi Utama Sriwijaya FC 1-0 Persib
11-06-2006 Divisi Utama Sriwijaya FC 0-0 Persib
11-03-2006 Divisi Utama Persib 0-0 Sriwijaya FC
22-06-2005 Divisi Utama Persib 1-0 Sriwijaya FC
08-03-2005 Divisi Utama Sriwijaya FC 1-4 Persib

4 Jadwal Akhir ISL
17-05-2010 ISL Persib vs Sriwijaya FC
20-05-2010 ISL Pelita Jaya vs Sriwijaya FC
26-05-2010 ISL Sriwijaya FC vs PSM Makassar
30-05-2010 ISL Sriwijaya FC vs Persiba Balikpapan
08.51