

Lebih menarik lagi kedua pemain merasa saling mengenal dan mengetahui karakter masing masing tentunya dengan kekurangan dan kelebihannya. Seperti terlihat kala Sriwijaya usai latihan dan PSM baru tiba di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring kemarin, keduanya terlihat akrab dan bercanda ria.
Itu cukup wajar. Mengingat selain bergabung di timnas, Popon sapaan Ponaryo rupanya pernah bersama Samsul saat memperkuat Juke Eja (julukan PSM) selama dua musim (2004-2006). Bahkan, turut menghantarkan tim asal Sulsel itu, finis runner up Liga Indonesia (LI) 2005 dan lolos Delapan Besar (LI) 2006.
“Samsul memiliki stamina yang cukup baik. Dia akan selalu mengejar lawan yang tengah menguasai bola di daerah pertahanan PSM. Permainannya tak kenal kompromi. Sifat bertanggung jawab membuat dia disegani kawan dan lawan,” ujar Popon kepada Sumatera Ekspres kemarin, (25/5).
Meskipun demikian Ponaryo boleh sedikit berbangga. Pasalnya pada Piala Kemerdekaan 2008 di Jakarta dan turnamen Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar, Ponaryo selalu menjadi pilihan utama. Di Piala Kemerdekaan 2008 Syamsul hanya menjadi cadangan mati. Sementara di Myanmar Smasul malah tidak dipanggil karena masih memperkuat klubnya, di Liga Super Indonesia.
Begitu juga di pentas Djarum Indonesia Super Legue musim ini. Ponaryo sudah tampil 30 laga dengan durasi 2345 menit, sedangkan Samsul baru 23 pertandingan dengan waktu 1748 menit. Namun Ponaryo kalah dalam produktifitas gol. Popon belum menciptakan gol sedangkan Syamsul telah menciptakan 1 gol.
“Diluar kami sahabat bahkan lebih dari saudara. Namun, di lapangan kami tetap harus profesional, siapapun yang akan menjadi lawan akan kami hadapi,” pungkasnya.
Sementara itu, Samsul menilai Ponaryo memiliki akurasi tendangan yang cukup baik. Selain itu masih kata Samsul akselerasi Ponaryo di lapangan tengah cukup brilian membuat, wajar jika selalu mendapat tempat di tim inti. Baik itu di klub maupun di timnas. Bahkan karena itu pula, ban kapten timnas senior sempat melengket di pundaknya beberapa waktu lalu.
“Motivasi tersendiri buat kami bisa berhadapan dengan pemain bagus. Yang terpenting bagi kami membuat PSM mencuri poin dari Sriwijaya. Bila harus terus berduel dengan Ponaryo saat di lapangan itu tidak masalah,” timpal Samsul.