

Bersama Sriwijaya, tiga tropi sudah dipersembahkan Rahmad. Yaitu Liga Indonesia 2007, dan dua di Copa Indonesia 2007 dan 2008/09. Sebelumnya 2005, pelatih kelahiran Metro (lampung) 28 Nopember 1966 meraih tropi liga bersama Persipura.
Jacksen juga 4 tropi. Tapi, baru dua diajang bergengsi. Yaitu di Liga 2004 bersama Persebaya dan liga 2008/09 bersama Persipura. Dua tropi lainnya hanya diajang “warming up”. Yaitu Piala Keraton Yogyakata dan Community Shield 2009.
Privilage Rahmad dan Jacksen bukan kebetulan. Tapi, karena kecerdasan mereka meramu tim. Fans pun sangat cinta. Kemampuan taktikal dipoles pandainya mereka membaca keingin klub, menjadi andalan.
Rahmad punya kepiawaian meracik materi. Plus mengorbitkan pemain menjadi bintang. Sementara, Jacksen punya talenta mendidik pemain muda akar “matang di pohon” alias bukan karbitan. Posisi keduanya, sulit digantikan. Kecuali keinginan mereka untuk pindah klub.
Nah, terlepas dari perbandingan prestasi, kedua pelatih bakal “perang”strategi pada lanjutan Indonesia Super league (ISL), di Jakabaring, Rabu (5/5) mendatang. Atmosfir panas dan full contack body, “biasanya”menjadi ciri khas duel kedua tim.
Ingat final Copa Indonesia IV di Jakabaring, Minggu (28/6/2009) lalu. Laga terhenti karena Persipura merasa dizholimi. Wasit Purwanto (Kediri), tidak memberi penalti karena defender Sriwijaya, Tsimi Jacques (sekarang Persisam) diyakini Persipura handball.
Ingat juga bagaimana kerasnya laga pembuka ISL I pada 12 Juli 2008 lalu di Jakabaring. Beragam provokasi, membuat winger Sriwijaya, Isnan Ali terlibat ‘duel” dengan striker Persipura, Alberto “Beto”Goncalves.
Itulah serunya perang tim juara. Gengsi adalah segala-galanya. Bumbu-bumbu hot, sudah pasti ada. Sebagai tuan rumah, Sriwijaya tidak mau malu. Meski tidak lagi juara. Sementara, sebagai juara bertahan, Persipura butuh suntikan poin untuk bersaing dengan sang calopista, Arema. (nvs)
Perbandingan Taktik Dua Legenda
Rahmad Darmawan (Sriwijaya FC)
• Berani main terbuka
• Mengutamakan bola-bola pendek
• Memulai serangan dari sayap
• Mengandalkan crossing dari sayap untuk mencetak gol
Jacksen Tiago (Persipura)
• Bermain terbuka, cepat dan keras
• Main dari kaki ke kaki dengan bola pendek
• Banyak menumpuk bek
• Kuat ditengah, lemah di sayap