Pemain SFC Minta Maaf

Share it Please
Tak mau berlarut-larut dan mengganggu konsentrasi dalam bermain, empat pemain Sriwijaya FC, Charis Yulianto, Isnan Ali, Cristian Warobay dan Ambrizal segera membesuk korban yang mereka keroyok, Yopi (24) di RS Sakit Charistas Palembang, Minggu (9/5) malam.

Seperti diketahui, keempat pemain itu melakukan pengeroyokan kepada beberapa anggota kelompok suporter Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) yang salah satu korbannya adalah Yopi, sehari sebelumnya (8/5), saat menuju mes seusai berlaga melawan Persija Jakarta, di ajang Piala Indonesia.

Sebelum memasuki ruang rawat inap, keempat pemain itu, sempat mendapat hujatan dari puluhan suporter Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) yang sejak sore secara bergantian membesuk temannya yang menjadi korban. Pihak keamanan RS pun harus bertindak untuk mengamankan keempat pemain itu saat akan memasuki ruang rawat inap korban.

Yopi, yang sejak kemarin malam mendapatkan perawatan inap di RS itu, terlihat histeris menerima kehadiran keempat pemain itu yang didampingi oleh Pelatih SFC Rahmad Darmawan dan jajaran manajemen klub, sekitar pukul 2030 WIB.

Keempat pemain SFC itu, yang tiga di antaranya adalah pemain timnas senior terlihat tertunduk lesu seolah menunjukkan simpati atas luka-luka lebam yang diderita Yopi. Hanya, Charis Yulianto yang sempat mengucapkan kata maaf, sedangkan tiga pemain SFC lainnya cuma diam dan menyimak curahan hati Yopi pada pertemuan itu.

"Saya dengan niat yang tulus minta maaf kepada korban beserta keluarga. Kami menjadikan ini sebagai bahan introspeksi dan sangat menyesal sekali mengapa hal ini terjadi," kata Charis saat keluar dari kamar rawat korban kepada GOAL.com.

Seperti diketahui, keempat pemain SFC ini tersulut emosi karena prilaku kelompok suporter SMS yang bernyanyi dengan nada mengejek selama mengiringi konvoi bus pemain SFC dari Stadion menuju mess. Hal itu sebagai buntut dari hasil imbang tanpa gol yang dibukukan Laskar Wong Kito atas Persija.

Saat berpapasan dengan mobil suporter di lampu merah, beberapa pemain Sriwijaya FC langsung menyerbu mobil kelompok suporter SMS dan tercatat empat orang menjadi korban, salah satu yang paling parah adalah Yopi.

Kasus ini pun sudah dilaporkan kelompok suporter SMS ke Kepolisian Kota Besar Palembang, beberapa saat setelah terjadinya insiden ini dan sedang ditindaklanjuti atas dasar penganiayaan berat.

Manajemen Sriwijaya FC pun berupaya agar hal ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan karena Laskar Wong Kito akan melakoni dua laga penting.

Sebut saja, di ajang penyisihan grup J Piala Indonesia yang masih menyisakan dua pertandingan penentuan, dan AFC Cup yang akan melakoni ajang "hidup mati" kontra Thai Port, 12 Mei nanti.

"Kami akan berupaya melakukan mediasi dengan keluarga korban agar kasus ini dapat diselesaikan secara damai. Tapi, kami tidak dapat memaksa jika korban ingin menempuh jalur hukum," kata presiden klub Dodi Reza Alex.

"Kejadian ini menjadi tamparan berat bagi tim karena sangat memalukan sekali. Saya berharap ini menjadi yang terakhir dan tidak terjadi lagi. Jelas, kami akan memberikan sanksi kepada pemain yang sudah melakukan penganiayaan. Tapi, kami akan memikirkannya nanti setelah dua laga penting terlewatkan," tambah pria yang juga putra sulung Gubernur Sumsel ini.