

“Seumur hidup saya belum pernah menangis. Melihat orang tua saya jatuh sakit pun saya tidak sampai menangis, tetapi melihat kondisi mereka saya menangis. Karena mereka sudah seperti anak dan adik saya,” jelas Rahmad Darmawan, Minggu (16/5).
RD lega setelah ada kesepakatan damai dengan Yopi cs. Perdamaian memang sempat alot dan bertele-tele karena belum ada kata sepakat. Namun Yopi cs akhirnya membubuhkan tandatangan dan berdamai dengan 4 pemain yang terlibat pemukulan.
Seiring dengan adanya perdamaian, maka memberikan harapan bagi para pemain untuk mendapatkan keringanan hukum. Pemain pun sudah bisa tersenyum meski masih menjalani penahanan di Sel Poltabes Palembang hingga Senin (17/5).
“Saya lega melihat mereka sudah bisa tersenyum lagi,” ujar RD.
Menurut pelatih asal Metro Lampung ini, dengan adanya kesepakatan damai seluruh pemain SFC lainnya bisa bernapas lega. Mereka kembali berkonsentrasi menghadapi Persib Bandung, di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (17/5) pukul 15.30.
Meski demikian, RD absen dalam pertandingan itu, karena harus mendampingi pemainnya yang sedang diproses secara hukum di Poltabes Palembang. Sebagai orang tua dan seorang kakak bagi keempat pemain itu, RD merasa sangat bertanggungjawab mendampingi mereka hingga proses hukum selesai.
“Saya tidak berangkat. Tetapi ada asisten pelatih dan manajer yang akan mendampingi tim. Saya menunda keberangkatan dan mengikuti proses hukum yang dijalani pemain saya. Saya harus mendampingi mereka. Meski tanpa saya. Tim pasti mampu tampil bagus dan maksimal,” jelas RD.
Komitmen itu ditunjukkan RD sejak Charis cs menjalani pemeriksaan Jumat (14/5). Tak sekalipun RD pergi meninggalkan Charis cs dari ruang pemeriksaan dan makan siang bersama. Bahkan ia menemani keempat pemainnya makan siang bersama. RD pun tidak segan-segan menunggu pemainnya di ruang tunggu sel tahanan hingga subuh demi kenyamanan keempat pemainnya.
Ingat Jasanya Seperti diketahui Charis Yulianto, Ambrizal, Isnan Ali, dan Cristian Worabay adalah pilar lini belakang SFC selama 3 musim terakhir. Mereka juga anggota Timnas seiring dengan dipanggilnya kembali Worabay semasa tim ditangani pelatih Benny Dollo.
Charis merupakan Kapten Timnas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best defender Copa Dji Sam Soe edisi 2008/2009. Pemain yang pernah memperkuat Arema Malang, Persib, dan Persija ini turut berjasa membawa SFC meraih double winner 2007/2008 dan memertahankan Piala Indonesia 2008/2009. Begitu juga dengan Isnan Ali dan Cristian Worabay. Berlabel Timnas dan tercatat sebagai wing bek terbaik di Indonesia.
Isnan adalah putra asli Makasar yang sudah malang melintang di beberapa klub ternama setelah memutuskan berlabuh di SFC. Sementara Ambrizal adalah pemain asal Riau yang sudah berpengalaman. Berposisi sebagai bek, pemain bertinggi 182 cm ini memiliki naluri serang tinggi. Ia juga tercatat pernah menerima nominasi the beast defender Copa Dij Sam Soe edisi 2008/2009. “Artinya satu yang perlu dicatat dalam sejarah, mereka adalah pemain-pemain yang berjasa membawa SFC meraih double winner dan memertahankan Piala Indonesia,” kata Manajer SFC Hendri Zainudin.
Belum Tentu Surat penangguhan yang sudah diajukan oleh manajer SFC kepada pihak Poltabes Palembang akan ditanggapi hari ini, Senin (17/5). Hal tersebut dibenarkan oleh Wakasat Reskrim AKP Hans Rachmatulloh.
“Setiap orang berhak mengajukan surat penanguhan. Namun hal tersebut bergantung syarat-syaratnya, apakah memenuhi atau tidak,” terangnya.
Menurutnya pada hari Sabtu dan Minggu, administrasi di Poltabes ditutup sehingga dalam pengurusan surat penangguhan tersebut tertunda.
“Kalau kita proses kemarin, kan masyarakat nanti bertanya-tanya. Ada apa ini, padahal hari Sabtu dan Minggu kan lagi libur,” terangnya.
Hans menambahkan bahwa meskipun surat penangguhan tersebut sudah selesai diproses, pihaknya tidak menjamin jika Charis cs akan langsung dikeluarkan.
“Enggaklah, kita tidak dapat memastikan apakah keempat pemain akan dikeluarkan jika surat penangguhan selesai diproses. Menurut KUHAP, syarat dalam penangguhan penahanan ada tiga yakni tersangka tidak akan melarikan diri, tersangka tidak akan mengulangi perbuatannya lagi serta tersangka tidak akan menghilangkan barang bukti,” tegasnya.
Sedangkan pelatih SFC Rahmat Darmawan mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan kasus tersebut. Dirinya menyayangkan tidak adanya hubungan baik antara pemain dan suporter.
“Saya hampir setiap jam menerima sms atau telepon dari suporter dan fans SFC. Dari ribuan suporter itu, delapan puluh persennya memberikan dukungan kepada SFC dan sisanya hanya memojokkan saja.
Didukung Suporter Sekitar pukul 09.00, sejumlah delapan orang perwakilan dari Sriwijaya Facebooker Community (SFC) yang anggota sudah berjumlah 16 ribu orang memberikan dukungan kepada Charis cs.
“Kedatangan kami untuk memberikan dukungan moril buat Charis dan kawan. Kami juga prihatin dengan kasus pemukulan ini,” ujar Aan Ariadin ketua rombongan.
Selama satu jam berada di dalam ruangan tersebut, mereka membicarakan mengenai hal-hal yang menyenangkan.
Namun berbeda dengan suporter dari Si Manis dengan ketua rombongan Qusoy. Mereka datang menjenguk ke ruang tahanan Poltabes Palembang sekitar pukul 15.30. Sebanyak puluhan suporter dari Si Manis datang untuk memberikan dukungan moril. Namun, punggawa SFC tidak berkenan untuk menemui mereka. Akhirnya para suporter keluar dari ruangan dengan kecewa.